REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Universal Health Coverage (UHC) di Jawa Barat (Jabar) sudah mencapai 97 persen. Targetnya, tahun ini UHC bisa mencapai 98 persen. Meskipun, dari sisi keaktifan dalam membayar baru mencapai 75 persen.
“Alhamdulillah masuk beberapa kabupaten yang naik UHC nya yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Bogor," ujar Deputi Wilayah V BPJS Kesehatan, Siswandi saat acara Media Gathering di Ciwidey Valley, Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Kamis (13/6/2024)
Siswandi berharap, pemerintah kabupaten dan kota memahami pentingnya cakupan UHC. Karena, semakin tingginya UHC menunjukkan cakupan jaminan pelayanan kesehatan yang makin baik. "Dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat tinggal lima kabupaten yang belum mencapai target UHC," katanya.
Acara ini dihadiri juga oleh Asisten Deputi SDM UK BPJS Kesehatan, Fitriana Salam, dan para staf BPJS Kesehatan se-Jabar.
Siswandi berharap, media bisa membantu mensosialisasikan dan mengkampanyekan BPJS Kesehatan ini khususnya dalam pembayaran premi. Karena peserta mandiri atau Pekerja Bukan Penerima Upah banyak yang menunggak pembayaran preminya.
Siswandi menjelaskan, Jabar mendapatkan anggaran untuk perawatan fasilitas kesehatan terbesar kedua setelah Jawa Tengah yaitu sebesar Rp 29,2 triliun. Namun, BPJS Kesehatan mengalami defisit sekitar Rp7 triliun karena penerimaan premi baru Rp22 triliun.
"Oleh karena itu harus dicarikan solusinya agar keberlangsungan pelayanan BPJS Kesehatan di Jabar tetap berlangsung dengan baik," katanya.