Kamis 13 Jun 2024 22:55 WIB

Seminar Dampak Media Sosial Universitas Islam Bandung

Seminar membahas dampak media sosial terhadap pola komunikasi, identitas diri, dan kesehatan mental.

Rep: Tim Cari Cuan/ Red: Partner
.
Foto: network /Tim Cari Cuan
.

Moderator Eliana Susana (kiri) memandu acara seminar Dampak Media Sosial di Auditorium Gedung Dekanat<a href= Unisba Bandung, Rabu (12/6/2024). Hadir sebagai pembicara (mulai dari kiri kedua) mantan ketua KPID Jabar Dedeh Fardiah, influencer Gen Z Nabilla Ishma, psikolog Efnie Indriani, staf Diskominfo Jabar Viky Edya Martina dan pegiat fotografi Dudi Sugandi." />
Moderator Eliana Susana (kiri) memandu acara seminar Dampak Media Sosial di Auditorium Gedung Dekanat Unisba Bandung, Rabu (12/6/2024). Hadir sebagai pembicara (mulai dari kiri kedua) mantan ketua KPID Jabar Dedeh Fardiah, influencer Gen Z Nabilla Ishma, psikolog Efnie Indriani, staf Diskominfo Jabar Viky Edya Martina dan pegiat fotografi Dudi Sugandi.

BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar seminar "Dampak Media Sosial Terhadap Pola Komunikasi, Identitas Diri, dan Kesehatan Mental" di Bandung, Rabu (12/6/2026).

Acara ini menampilkan sejumlah pembicara terkemuka di bidang komunikasi, psikologi, dan media sosial. Hadir sebagai pembicara pakar komunikasi dan media sekaligus dosen Universitas Islam Bandung, Dedeh Fardiah, influencer Gen-Z dengan 1,2 juta follower Nabilla Ishma.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba, Atie Rachmiatie yang juga menyampaikan pidato pembuka.
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba, Atie Rachmiatie yang juga menyampaikan pidato pembuka.

Sementara dari praktisi psikologi hadir psikolog dan dosen Universitas Maranatha Efnie Indrianie, dan perwakilan Diskominfo Provinsi Jawa Barat Viky Edya Martina. Tidak ketinggalan konten kreator fotografi dan instruktur fotografi asal Bandung Dudi Sugandi.

Seminar dibuka resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba, Atie Rachmiatie yang juga menyampaikan pidato pembuka. Menurutnya perkembangan media sosial telah bergeser seolah menjadi monster yang mengerikan. Medsos menjadi alat oknum yang tidak bertanggung jawab sebagai alat menyasar korban cybercrime, hingga human traficking.