Jumat 14 Jun 2024 00:31 WIB

BYD Tetap Untung Besar di Eropa, Meski Kena Bea Masuk Tambahan

Keuntungan BYD di Uni Eropa 10 kali lebih tinggi dibandingkan di China.

Red: Firkah fansuri
BYD meluncurkan Dolphin dan Seal di Finlandia untuk menyasar pasar lebih besar di negara itu. BYD memperoleh keuntungan 15.400 dolar AS pada BYD Seal U di Eropa, dibandingkan 1.400 dolar di China.
Foto: BYD
BYD meluncurkan Dolphin dan Seal di Finlandia untuk menyasar pasar lebih besar di negara itu. BYD memperoleh keuntungan 15.400 dolar AS pada BYD Seal U di Eropa, dibandingkan 1.400 dolar di China.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--BYD memperoleh keuntungan sebesar 15.400 dolar AS pada BYD Seal U di Eropa, dibandingkan dengan 1.400 dolar AS di China. Menurut laporan Rhodium Group, ini berarti BYD mendapat keuntungan 14.000 dolar AS lebih banyak, yang disebut sebagai premi UE, pada setiap model Seal U yang dijual di Uni Eropa (UE)

Pada tanggal 12 Juni, penyelidikan Komisi Eropa mengungkapkan bahwa kendaraan listrik baterai (BEV) dan rantai pasokan China menerima subsidi yang tidak adil. Akibatnya, Komisi Eropa telah memberlakukan bea masuk tambahan sementara pada kendaraan listrik buatan China, yang berkisar antara 17,4 persen hingga 38,1 persen, bergantung pada produsennya. Bea masuk baru ini merupakan tambahan dari tarif 10 persen yang sudah ada.

Baca Juga

Menurut Rhodium Group, bea masuk 30 persen pada BYD Seal U tidak akan cukup untuk membuat keuntungan mobil tersebut setara antara UE dan China, yang berarti persaingan masih tidak seimbang.

Bea masuk sebesar 30 persen masih akan memberikan perusahaan tersebut premi UE sebesar 15 persen (5.080 dolar AS) dibandingkan dengan keuntungannya di Tiongkok. Ini berarti BYD masih akan menghasilkan lebih dari 5.000 dolar AS lebih banyak dari Seal U yang dijual di UE dibandingkan di Tiongkok. Hal ini akan membuat ekspor ke Eropa tetap menarik.