REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengakselerasi pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City (BHC), yang menjadi ikon pariwisata baru di Provinsi Lampung. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengatakan, pihaknya terus mempercepat proyek BHC yang lokasinya dekat dengan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.
Menurut dia, ASDP sebagai BUMN memiliki tanggung jawab sebagai penggerak ekonomi di lokasi operasional perusahaan. "ASDP berperan sebagai active player yang berkontribusi tidak hanya menyediakan akses transportasi penyeberangan, tetapi juga penyedia waterfront property, di mana kami berekspansi mulai membangun properti mendukung destinasi pariwisata," ujarnya dikutip di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Ira menyampaikan, kawasan Bakauheni Harbour City berada di pertemuan koridor strategis utama, yakni Pulau Jawa dan Sumatra yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Karena itu, pihaknya sedang memacu pembangunan akses pejalan kaki atau jembatan layang (skywalk) sepanjang 130 meter yang menghubungkan terminal Anjungan Agung dengan Krakatau Park.
"Per 2 Juni 2024, progresnya sudah mencapai 66 persen. Kami harapkan bulan ini sudah rampung sehingga pergerakan wisatawan antarkedua fasilitas tersebut semakin mudah," kata Ira. Tentunya kehadiran skywalk melengkapi fasilitas di area Siger Park BHC, yang mencakup Menara Siger BRI, Masjid BSI, Selasar Siger BTN, Siger Market Mandiri, Creative Hub BNI, area parkir, dan power house listrik, yang sudah selesai 100 persen.
Sedangkan area Krakatau Park, fasilitas yang selesai 100 persen adalah 25 wahana, jalan akses tahap satu, power house listrik, parkir, dan jalan akses tahap dua. Di Krakatau Park, sisa satu wahana yang masih dalam proses perizinan pengoperasiannya. Untuk mempermudah mobilisasi pengunjung, kata Ira, pembangunan jalan akses Krakatau Park menuju Siger Parkjuga telah rampung 100 persen.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP, Harry MAC mengatakan pengembangan kawasan BHC berdampak luas, khususnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata baru di Provinsi Lampung. "Dengan trafik per tahun hingga 22 juta orang per tahun yang lalu lalang di lintasan Merak-Bakauheni, kami optimis pengembangan kawasan terintegrasi ini dapat memajukan perekonomian di Lampung Selatan," ucap Harry.
Dia mengatakan, pengembangan kawasan waterfront tourism BHC berdampak besar terhadap kegiatan sosial maupun ekonomi khususnya di wilayah Lampung yang ditunjang beberapa potensi sekitar. "Pada fase pembangunan tahap satu ini, ASDP telah membuka 1.000 lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, seperti marbut Mesjid BSI dan diperkirakan akan terus meningkat seiring berjalannya proyek ini," kata Harry.