REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan bahwa pihaknya membutuhkan total dana hingga Rp 6 triliun untuk tahap persiapan dan implementasi Sensus Ekonomi 2026 hingga menyelesaikan pengolahan data lanjutan. Dana tersebut dikeluarkan untuk pengolahan data hingga 2028.
“Pada 2026 itu pelaksanaan sensus ekonominya. Setelah itu pasti ada (proses) lanjutan dan pengolahan data. Tadi kami mendapatkan info itu sampai dengan 2028 butuh sekitar Rp 6 triliun total,” kata Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Ia mengatakan bahwa program tersebut pula yang membuat pihaknya mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp 2,24 triliun untuk Tahun Anggaran 2025, di luar usulan pagu indikatif sebesar Rp 4,609 triliun, kepada Komisi XI DPR RI.
Menurut dia, karena Sensus Ekonomi 10 tahunan tersebut akan dilaksanakan pada 2026 maka pihaknya perlu melakukan berbagai persiapan sejak 2025, mengingat metode yang digunakan dalam pengambilan data bukan sampling, melainkan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha secara nasional.