Jumat 14 Jun 2024 09:25 WIB

Dompet Dhuafa Bersama Hayat Yolu Ajak Masyarakat Indonesia Berkurban Bagi Rakyat Palestina

Kurban yang disalurkan kali ini dalam bentuk kaleng agar tahan lama.

Red: Friska Yolandha
Dompet Dhuafa bersama Hayat Yolu salurkan kurban ke Palestina.
Foto: dok Republika
Dompet Dhuafa bersama Hayat Yolu salurkan kurban ke Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ragam bantuan yang sudah bergulir untuk warga Palestina, mulai dari menggulirkan DD Kitchen sebagai bagian memasok kebutuhan pangan bagi penyitas. Pada momen Idul Adha kali ini, Dompet Dhuafa kembali menyalurkan daging kurban bagi warga Palestina.

Pada tahun ini, Dompet Dhuafa akan mendistribusikan kurban dalam bentuk kaleng. Hal ini bertujuan agar memudahkan penyintas di Palestina menyantap langsung hidangan kurban tersebut. 

Baca Juga

“Saya mengajak masyarakat Indonesia untuk berkurban melalui Dompet Dhuafa bagi masyarakat Palestina. Seperti tahun-tahun sebelumnya bisa memotong hewan secara langsung, namun tahun ini kami akan sembelih di negara lain. Ini sebuah penegasan dan komitmen kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk hadir bagi masyarakat Palestina,” Bobby P Manullang selaku Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 1445 Dompet Dhuafa di saat acara pada Kamis, (13/6/2024).

Hari ini hampir seribu orang berpartisipasi untuk berkurban bagi Palestina melalui Dompet Dhuafa. Sampai saat ini pihaknya terus mendorong untuk berkurban bagi masyarakat Palestina. 

Arif R Hayono, GM Respon dan Advokasi Dompet Dhuafa, mengatakan kondisi di Palestina semakin parah. Keadaan tersebut mempengaruhi distribusi bantuan bagi masyarakat Palestina.

Selama ini, saat berkurban di Gaza, DD bisa memonitor prosesnya, termasuk di ruang pemotongan. Sayangnya, saat ini ruang pemotongan sudah tidak ada. Bahkan hewan ternak yang bisa dikurbankan pun tak ada.

Karena itulah Dompet Dhuafa berinisiatif mendistribusikan hewan kurban dalam bentuk kaleng. Diharapkan makanan ini bisa bertahan hingga dua tahun mengingat keterbatasan pintu masuk dalam alur distribusi ke pengungsi.

Sebelumnya Dompet Dhuafa juga menggulirkan pabrik roti dan peternakan kelinci yang kini sudah luluh lantak akibat agresi zionis Israel. Dompet Dhuafa mendorong pelayanan kesehatan dengan menghadirkan ambulans dan obat-obatan. 

“Hingga saat ini melalui info dari mitra kami di Palestina, obat-obatan sangat dibutuhkan saat ini di tengah invansi yang meningkat dari serangan Israel yang tiada henti. Dompet Dhuafa terus memberikan bantuannya mulai dari obat-obatan hingga tenda untuk penyintas di Palestina, hanya saja masih tertahan di perbatasan yang dikuasai oleh pihak Israel," katanya.

Representatif of Indonesia for Hayat Yolu Dernegi, Muhammad Maik Jovial Dien, mengatakan kondisi yang terhadi di Palestina saat ini tidak memungkinkan masyarakat berurban. Apalagi, harga ternak meroket di tengah serangan Israel.

"Yang kita bangun adalah sinergi dalam mendukung satu sama lainnya. Kami untuk membangun shelter pun harus beragam cara dan itupun kondisi akses aman. Kami fokuskan untuk bagaimana bisa membantu. Kami tidak berafiliasi politik dengan siapapun, kami tidak ingin campur tangan politik dalam isu kemanusiaan," katanya.

Sementara itu, Super Volunteer Dompet Dhuafa Chiki Fawzi mengatakan masyarakat harus terus bersuara untuk Palestina. Masyarakat juga harus menggencarkan donasi untuk disalurkan ke Palestina.

“Saya juga saat ini banyak mengekpresikan kedalam seni goresan berupa lukisan yang terinspirasi dari ruang lingkup Palestina," ujar Chiki.

“Saatnya kita bersinergi untuk bersuara terus hingga kemerdekaan Palestina. Hingga kini Dompet Dhuafa terus konsisten dalam upaya bantuan-bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Palestina," pungkas Chiki.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement