Jumat 14 Jun 2024 09:54 WIB

Perempuan Didorong Berperan dalam Penanganan Perubahan Iklim

Perempuan harus diberi tempat mulai dari perumusan rencana hingga pelaksanaan.

Red: Satria K Yudha
Perubahan iklim (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Perubahan iklim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Open Climate Change Financing in Indonesia (OCFI) mendorong partisipasi yang lebih besar perempuan dalam gerakan penanganan perubahan iklim. Dengan membuka akses yang lebih besar bagi partisipasi perempuan dalam lapangan kerja hijau, berarti meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi lokal semakin berkembang.

“Penting untuk meningkatkan pelibatan masyarakat di semua level terutama kaum perempuan hingga pada pengambilan keputusan, mulai dari tahapan perencanaan hingga pelaksanaan program pembangunan rendah karbon. Perempuan harus diberi tempat istimewa mulai dari perumusan rencana aksi hingga pelaksanaan di lapangan," kata Peneliti Senior OCFI Elisabeth Kusrini dalam keterangannya, Kamis (14/6/2024).

Elisabeth menjelaskan, dalam konteks pembangunan rendah karbon, Gender Equality and Social Inclusion (GESI) merupakan alat yang digunakan untuk analisis kesenjangan antara lelaki dan perempuan, non-disabilitas dan disabilitas, serta kelompok inklusi lainnya. Konsep GESI sering digunakan sebagai parameter untuk memastikan kebijakan dapat memberikan perhatian khusus pada kesetaraan gender dan pelibatan kelompok marginal termasuk penyandang disabilitas.

“Dalam konteks perubahan iklim, dampak yang terjadi akibat perubahan iklim akan terdistribusi secara berbeda-beda antarkawasan, generasi, kelompok usia, kelompok pendapatan termasuk gender. Perbedaan dampak ini disebabkan adanya ketimpangan akses sumber daya keuangan, kepemilikan tanah, dan juga pengembangan pengetahuan dan keterampilan,” terang Elisabeth.