Jumat 14 Jun 2024 14:53 WIB

UGM Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional AAS-in-Asia 2024

Pihak konferensi saat ini mendata sekitar 1.700 peserta yang telah mendaftar.

Rep: Nessa Kamalika/ Red: Fernan Rahadi
niversitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Association for Asian Studies (AAS) in Asia pada 9-11 Juli mendatang.
Foto: Nessa Kamalika
niversitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Association for Asian Studies (AAS) in Asia pada 9-11 Juli mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Association for Asian Studies (AAS) in Asia pada 9-11 Juli mendatang. Sebanyak lebih dari 1.500 akademisi, mahasiswa, seniman, dan praktisi dari 43 negara di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Kanada, Jerman, Belanda, Inggris, Korea Selatan, dan Australia, akan mengikuti konferensi internasional Association for Asian Studies (AAS)-in-Asia di Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Tema yang diusung Konferensi AAS ke-10 yaitu 'Global Asias: Latent Histories, Manifest Impacts' tema ini dipilih karena Asia telah lama menjadi persimpangan global dari beragam peradaban, politik, perdagangan, migrasi, agama, seni, dan budaya material.

"Konferensi AAS yang dilaksanakan di UGM ini termasuk yang terbesar di dunia untuk ukuran jumlah pendaftar, presenter hingga peserta. Padahal pelaksanaan di negara lain pesertanya sekitar 500-700 peserta," ujar Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof Wening Udasmoro dalam rilis tertulis di ruang mini studio Gedung Pusat UGM, Kamis (13/6/2024).

Pihak konferensi saat ini mendata sekitar 1.700 peserta yang telah mendaftar dari berbagai negara namun hanya sekitar 1.500 negara yang ditetapkan sebagai presenter dan peserta. Dominasi jumlah peserta terbanyak berasal dari negara Amerika dan China.