Ia menjelaskan, 10 program itu di antaranya adalah Kurikulum Berbasis Lingkungan; Integrasi Pelajaran Fikih Lingkungan; Peningkatan SDM di Bidang Lingkungan; Lahan Pesantren; dan Sumber Daya Air. Kemudian, ada program Hidup Sehat; Pengelolaan Limbah dan Sampah; Sumber Daya dan Energi; Transportasi; serta Keanekaragaman Hayati.
Fachruddin menegaskan, sepuluh program ekopesantren sudah disosialisasikan secara global di Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP-27) 2022 di Mesir. Dokumen yang sama juga telah diumumkan dalam COP-28.
"Jadi kita harapkan, pesantren juga bisa terus mengglobal. Sebab, itu adalah misi kita untuk rahmatan lil 'alamin," ujar Fachruddin.
PPI UNAS mengungkapkan, sebanyak 50 pesantren telah mengikuti rangkaian acara ekopesantren. Sebanyak 40 unit di antaranya merupakan ponpes-ponpes dari Jawa. Adapun sisanya berasal dari Sumatra.