Jumat 14 Jun 2024 18:43 WIB

PAN Apresiasi Kehati-hatian Ketum PP Muhammadiyah Soal Izin Tambang Ormas

Pernyataan Prof Haedar merupakan refleksi peran Muhammadiyah yang menyeru kebaikan.

Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno, mengapresiasi Muhammadiyah yang berhati-hati soal pengelolaan tambang oleh ormas Islam.
Foto: istimewa/doc humas
Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno, mengapresiasi Muhammadiyah yang berhati-hati soal pengelolaan tambang oleh ormas Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PAN Eddy Soeparno menyampaikan apresiasi dan rasa hormat atas pernyataan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengenai izin tambang untuk ormas keagamaan. Menurut Eddy sikap Prof Haedar menunjukkan kehati-hatian.

Hal itu karena Muhammadiyah mempertimbangkan peran dan kompetensinya di bidang dakwah, pendidikan dan kesehatan masyarakat. "Alhamdulillah saya bersyukur pandangan Pak Haedar senapas dengan kami bahwa kesempatan ini harus di-approach secara hati-hati dan dengan pertimbangan yang matang," kata Eddy di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Baca Juga

Sebelumnya, Prof Haedar di depan sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Sukabumi saat Sidang Terbuka Senat dalam Milad ke-21, menyampaikan tanggapan mengenai izin pertambangan untuk ormas keagamaan yang diberikan pemerintah. Dia bersikap hati-hati terkait niatan pemerintah memberi konsensi tambang untuk ormas.

"Ekonomi harus diurus, sumber daya alam, hutan, laut dengan ikannya, airnya harus dirawat, kemudian tambang segala macam harus diolah tapi jangan dirusak. Jadi tidak boleh dibiarkan alam itu," kata Haedar.

Bagi Eddy yang merupakan wakil ketua Komisi VII DPR RI, pernyataan Prof Haedar merupakan refleksi dari peran Muhammadiyah selama ini yang konsisten menyerukan kebaikan, kemanfaatan, dan kelestarian lingkungan. Karena itu, Muhammadiyah menerapkan prinsip kehati-hatian ketika menerima kesempatan untuk mengelola izin pertambangan.

"Kiprah dan reputasi Muhammadiyah selama ini yang konsisten dalam menyerukan kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan dengan aksi-aksi nyata menyelamatkan lingkungan," ujar Eddy.

Dia pun berharap, sikap Muhammadiyah itu bisa menjadi teladan untuk menyikapi aturan izin tambang untuk ormas keagamaan. "Walaupun sudah terbukti sukses mengelola ribuan rumah sakit, ratusan universitas dan ribuan sekolah di seluruh Indonesia, Muhammadiyah sangat prudent dan menerapkan asas kehati-hatian meski pintu terbuka lebar untuk mengelola izin pertambangan," jelas Eddy

Secara khusus, Eddy kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga maruah dan reputasi ormas keagamaan yang selama ini merupakan panduan untuk masyarakat. Apalagi, ia siap menjaga reputasi Muhammadiyah yang mempunyai ikatan sejarah dan psikologis khusus dengan PAN.

"Saya sampaikan sebelumnya bahwa, baik sebagai sekjen PAN maupun pimpinan Komisi VII DPR saya secara pribadi merasa terpanggil untuk menjaga marwah dan reputasi ormas Keagamaan karena di dalamnya adalah mereka guru-guru kita, pendidik dan pemuka yang menjadi panutan warga," ucap annggota DPR RI dari Dapil Kota Bogor dan Cianjur ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement