Sabtu 15 Jun 2024 06:30 WIB

Kunci Meraih Haji Mabrur

Untuk meraih haji mabrur dimulai dari niat yang ikhlas.

INFOGRAFIS Ciri-Ciri Haji Mabrur
Foto: dok rep
INFOGRAFIS Ciri-Ciri Haji Mabrur

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhyiddin dari Makkah, Arab Saudi

Mustasyar Dini Petugas Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) Arab Saudi, KH Muhyiddin Chotib menyampaikan khutbah sholat Jumat di Kantor Daker Makkah, Jumat (14/6/2024). Sholat Jumat diikuti oleh ratusan petugas haji, para kiai dan beberapa Amirul Hajj. Hadir pula Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga

Dalam khutbahnya, ia mengingatkan kembali tentang syarat melaksanakan haji, rukun haji, wajib haji dan larangan-larangannya. Saat ditemui usai sholat Jumat, Kiai Muhyiddin mengatakan, empat hal itu merupakan suatu rangkaian yang harus dipenuhi oleh calon haji (Calhaj) Indonesia. 

"Semua itu menjadi satu rangkaian yang harus terpenuhi,” ujar Kiai Muhyiddin kepada Republika.co.id, Jumat (14/6/2024).

Sejak Jumat pagi ini calon jamaah haji Indonesia sendiri telah bergerak menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf. Selama menjalani ibadah pada puncak haji, mereka tentu berharap bisa meraih haji yang mabrur.

Lalu bagaimana kuncinya agar menjadi haji yang mabrur? 

Kiai Muhyiddin menjelaskan, mabrur itu pangkat tertinggi atau tidak ada batasannya. Menurut dia, orang yang mendapatkan gelar ini akan dimasukkan ke dalam surga.

Menurut dia, untuk meraih haji yang mabrur, calon jamaah haji Indonesia harus menata niatnya dengan baik. 

“Untuk meraih haji mabur itu. Pertama, harus menata niatnya supaya baik, menata niatnya supaya benar,” ucap kiai asal Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo ini.

Menata niat sangat penting. Karena, menurut dia, terkadang ada saja gangguan dalam batin seseorang. Misalnya, niat berhaji justru agar meningkatkan status sosialnya maupun untuk pamer.

“Itu kan tidak bagus. Makanya Allah menegaskan, laksanakan haji dan umrah semata-mata karena Allah. Tidak yang lain,” kata Kiai Muhyiddin.

Selain itu, untuk meraih haji mabrur, calon haji juga harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal selama proses melaksanakan ibadah haji.

“Jadi berangkat haji itu bukan dengan pakai bekal yang hasil mencuri, hasil merampok, hasil korupsi dan lain-lain. Itu sudah tidak bagus,” jelas kiai kelahiran Pulau Bawean, Gresik ini.

Pemerintah Arab Saudi sendiri tahun ini memperketat masuknya jamaah ke Arafah. Polisi Arab Saudi sampai saat ini juga terus menangkap orang-orang yang tidak memiliki tasreh atau visa haji. 

Sementara, orang yang akan melaksanakan ibadah haji harus tenang hatinya, sehingga menjadi sempurna ibadahnya. Karena itu, menurut dia, untuk meraih haji mabrur hendaknya umat Islam mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah Arab Saudi itu. 

“Jadi, termasuk saat ini, supaya lebih sempurna dan tenang, mengikuti arahan dari pemerintah. Baik pemerintah Saudi maupun pemerintah di tanah air masing-masing.  Misalnya harus punya visa. Dia harus ambil paspor. Bukan nyelundup-nyelundup sembarangan,” jelas Kiai Muhyiddin.

Jika berhaji dengan cara-cara yang ilegal, lanjut dia, maka hati pun akan merasa takut dan tidak tenang, serta kurang ikhlas. “Rasa takut itu membuat hatinya tidak tenang dan kurang ikhlas, marah sama orang dan semacamnya,” kata Kiai Muhyiddin. 

“Tapi tergantung hatinya masing-masing,” jelas dia. 

photo
INFOGRAFIS Ciri-Ciri Haji Mabrur - (dok rep)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement