Sabtu 15 Jun 2024 06:40 WIB

Peneliti BRIN: Anies Incar Gubernur Jakarta untuk Modal Pilpres Selanjutnya

Anies dinilai memanfaatkan kesempatan untuk tetap menjaga pamor.

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan bersama dengan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas dan Sekretaris DPW PKB Mohammad Fauzi saat bersilaturahmi ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (13/6/2024). DPW PKB DKI Jakarta secara resmi mengusung Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub DKI Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan bersama dengan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas dan Sekretaris DPW PKB Mohammad Fauzi saat bersilaturahmi ke Kantor DPW PKB DKI Jakarta di Jakarta, Kamis (13/6/2024). DPW PKB DKI Jakarta secara resmi mengusung Anies Baswedan untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro menilai Anies Baswedan kembali membidik kursi Gubernur Jakarta dengan mengikuti Pilkada Jakarta 2024, sebagai modal untuk ikut kembali di Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) selanjutnya pada tahun 2029.

Dia menilai tidak ada penolakan dari Anies setelah mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPW Jakarta untuk maju di Pilkada. Artinya, kata dia, fenomena tersebut tersebut merupakan gayung bersambut antara kedua pihak.

Baca Juga

"Atau mungkin lebih dari satu partai nanti yang ingin mengusung Anies dan dalam hal ini Anies sebagai mantan Gubernur satu periode," kata Siti Zuhro saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Dalam perspektif politisi, dia menilai Anies memanfaatkan kesempatan yang ada tersebut demi mempertahankan pamornya dalam beberapa tahun mendatang. Karena jika tidak muncul ke permukaan, menurutnya publik bisa saja melupakan sosok tersebut.

"Kalau sudah tidak menjabat dan sebagainya mungkin dilupakan, selain itu Anies juga kan bukan ketua umum partai politik, dia kan perseorangan," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement