Sabtu 15 Jun 2024 13:22 WIB

Lawan Hoaks, Kominfo Ajak Publik Unggah Konten Positif

Jika tak rajin mengunggah konten baik, maka algoritma pemberitaan akan tidak baik.

Red: Gita Amanda
Hoax. Ilustrasi
Foto: Indianatimes
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era kian masifnya media sosial, masyarakat merupakan konsumen, produsen, sekaligus distributor informasi. Untuk itu, penting bagi publik untuk terus mengunggah berita maupun konten yang positif.

Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal (Ditjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nursodik Gunarjo mengatakan, dalam produksi konten berita misalnya, keberhasilan ataupun kendala harus disampaikan dengan baik menggunakan narasi yang santun. Berita maupun konten di media sosial yang positif dibutuhkan sebagai bentuk tanggung jawab untuk berkontribusi mencegah masifnya berita-berita tidak baik.

Baca Juga

“Jika tidak rajin mengunggah berita-berita baik, maka konten yang menguasai algoritma pemberitaan itu konten yang tidak baik. Ini bukan hanya soal tanggung jawab saja, tetapi juga dapat berkontribusi sebagai orang baik yang aktif mengunggah berita baik,” ujar Nursodik dalam siaran persnya.

Menurut Nursodik, konten-konten terutama Governance Public Relations (GPR) harus mengedepankan prinsip Educating (Mendidik), Empowering (Memberdayakan), Enlightning (Mencerahkan) serta membangun Nasiobalisme (3E+1N). Prinsip jurnalistik 5W+1H tetap harus disertakan dalam membuat berita atau konten.