REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Penanganan kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky atau Eky sejak 2016 hingga sekarang, belum tuntas. Dugaan rekayasa berita acara pemeriksaan (BAP) maupun dugaan salah tangkap pun menyeruak di tengah viralnya kembali kasus tersebut.
Salah satu saksi kasus Vina–Eky, Liga Akbar, baru-baru ini bahkan mencabut BAP yang telah ditandatanganinya pada 2016 silam. Dia menyatakan, keterangan dalam BAP itu berbeda dengan fakta yang dialaminya.
Liga mencabut BAP itu pada 4 Juni 2024, di Polda Jabar. Dia mengakui baru mencabut BAP sekarang karena tidak memahami persoalan hukum. Apalagi, saat dulu menjalani pemeriksaan dan diminta menandatangani BAP, ia tidak didampingi oleh penasihat hukum.
"Awalnya saya gak ngerti kalau BAP bisa dicabut. Kalau saya ngerti dari dulu, dan ada pendampingan kuasa hukum, sebenarnya saya mau cabut dari dulu. Memang saya nggak ngerti hukum awalnya," ujar Liga, didampingi kuasa hukumnya, Yudia Alamsyach, kepada wartawan di Cirebon, Jumat (15/6/2024) malam.
Liga pun mengaku pencabutan BAP 2016 merupakan inisiatifnya sendiri. Dia menyatakan, tidak mendapat tekanan atau teror dari siapa pun. "Inisiatif sendiri. Ingin kebenaran saja," ucapnya.
Liga mengungkapkan, keinginannya untuk mencabut BAP karena ingin membuka kasus itu yang sebenarnya. Dia menyatakan, tidak berada di lokasi kejadian dan tidak menyebutkan adanya pelemparan batu dan pengejaran terhadap korban.
Meski Liga sempat bersama-sama dengan Eky dan Vina di warung depan SMAN 4 Kota Cirebon, tapi hal itu hanya sampai selepas Magrib. Setelah itu, Eky dan Vina pamit karena ingin mengikuti rapat kelompok motor XTC yang diikuti oleh Eky.
Sedangkan Liga, tetap nongkrong di warung depan SMAN 4 bersama tiga orang temannya. Mereka berada di situ sampai pukul 12 malam hingga akhirnya mendapat kabar bahwa Eky meninggal dunia.
Di hadapan penyidik yang memeriksanya pascakejadian itu, Liga pun sudah menyampaikan tidak mengetahui peristiwa itu karena tidak berada di lokasi kejadian. Karenanya, dia mengaku kaget saat membaca BAP, yang ternyata berbeda dengan keterangan yang disampaikannya.
"Saya sempat baca BAP. Ya seperti itu, dikatakan ada pelemparan batu, pengejaran. Terus (penyidik tanya) siapa yang saya lihat? Saya bilang nggak tahu. Saya ngotot bilang gak tahu," kata Liga.
Kini, Liga sudah resmi mencabut BAP yang ditandatanganinya dengan terpaksa pada 2016. Selain ingin menyampaikan kebenaran, dia juga merasa bersalah karena menandatangani BAP yang tidak sesuai fakta. "Pastinya, merasa bersalah," ucap Liga.
Liga pun merasa kasihan dengan almarhum Eky dan almarhumah Vina. Begitu juga pada keluarga mereka. Saat ditanyakan mengenai para terpidana yang telah dijatuhi hukuman dalam kasus pembunuhan Vina-Eky, Liga mengaku tidak mengenalnya. Begitu pula dengan Pegi Setiawan, yang belum lama ini ditetapkan sebagai tersangka, dia juga mengaku tidak kenal. "Sama sekali nggak kenal," kata Liga menegaskan.