Menurut hikayat setempat, masjid ini merupakan salah satu saksi pertama kali Rasulullah melaksanakan ibadah haji. Pada 9 Dzulhijah, ketika Rasulullah melaksanakan haji dalam perjalanannya dari Mina menuju Arafah, Nabi sempat menghentikan unta yang dibawanya.
Ketika itu, sekitar waktu Dhuha, Rasulullah berhenti di Wadi Uranah dan mendirikan tenda berwarna merah. Rasulullah sempat beristirahat di tenda merahnya hingga waktu dzuhur tiba.
Setelah itu, Rasulullah baru bergerak ke tengah padang Arafah dekat Jabal Rahmah yang diyakini sebagai tempat dipertemukannya Adam dan Hawa setelah 'pengusiran' dari surga. Dalam perjalanan waktu setelah Rasulullah, wadi tempat mendirikan tenda tersebut dibangunlah sebuah masjid, yang kemudian diberi nama Namirah.
Masjid itu dibangun salah seorang khalifah dari Dinasti Abbasiyah sekitar abad kedua Hijriyah. Sampai saat ini, setiap 9 Dzulhijah, aktivitas Rasulullah yang melakukan sholat Zhuhur dijamak dengan ashar, masih tetap dilakukan para jamaah haji. Dan baru selepas Maghrib, jamaah meninggalkan tempat tersebut, untuk kemudian menuju ke Muzdalifah.