REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang Jawa Tengah membangun Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu dengan berbagai fasilitas kesehatan bagi pasien penderita kanker yang lebih lengkap.
Direktur RSWN Dokter Eko Krisnarto di Semarang Sabtu, menjelaskan bahwa Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu yang memiliki empat lantai itu akan dibangun secara dua tahap.
Tahap pertama, katanya, diupayakan akan selesai pada bulan Desember 2024.
Menurut dia, layanan yang disediakan nanti ada juga radioterapi, mengingat penyakit kanker tidak hanya diobati dengan kemoterapi.
Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN dilengkapi dengan alat-alat kesehatan canggih, yaitu Linac, Brachiteraphy, dan CT Simulator.
Dengan akan dimilikinya Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN, kata dia, tentunya akan sangat bermanfaat bagi pasien kanker yang memerlukan radioterapi, dan bisa mengurai waktu tunggu antrean radioterapi pasien.
Selain alat-alat kesehatan yang canggih, Eko memastikan juga sudah menyiapkan tenaga medis yang siap untuk menangani pasien kanker.
"Nanti juga ada rawat inap. Jadi pasien-pasien tidak harus ke RS -RSUP- dr Kariadi lagi, bisa 'one stop service'," katanya, saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN.
Pembangunan Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu RSWN akan dikerjakan oleh pihak pelaksana dengan nilai kontrak Rp28, 29 miliar, dan Manajemen Konstruksi dengan nilai kontrak Rp1,69 miliar.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menekankan agar proses pembangunan pelayanan kesehatan untuk pasien penderita kanker tersebut bisa selesai tepat waktu.
"Tentu kita tahu saat ini banyak lonjakan pasien kanker yang ada, termasuk di Kota Semarang sehingga diperlukan unit layanan khusus. Karena saat ini hanya ada di RS Kariadi. Ini adalah upaya bagaimana kami melayani juga masyarakat," katanya
Ia berharap pembangunan Gedung Unit Layanan Kanker Terpadu di RSWN mampu memberikan akses pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pada gedung layanan kanker yang sedang dibangun tersebut, katanya, nantinya akan melayani pasien kanker dengan sistem "one stop service", dilengkapi fasilitas-fasilitas, seperti radiologi dan onkologi.
"Tadi juga ada alat-alat pertama di Jateng, dan tentu ini kolaborasi. Kalau di RSUP dr Kariadi sudah ada alat-alat tertentu, nanti pasien yang membutuhkan untuk proses penyembuhan atau 'treatment' ada di alat baru, bisa langsung ke sini," katanya.
Lebih lanjut, Ita juga mendorong rumah sakit lain di Kota Semarang juga memiliki pelayanan bagi pasien kanker, dan pihaknya dipastikan mendukung upaya atau proses pembangunan infrastruktur yang diperlukan.
"Ada beberapa yang diperlukan, termasuk dampak penggunaan alat dan risiko adanya radiasi sehingga di sini paling krusial terkait adanya pembangunan 'bunker'. Agak lama berproses karena harus ada izin tertentu untuk pendirian pelayanan unit kanker," katanya.
"Makanya masih banyak rumah sakit yang belum ada karena memang proses tahapan sangat membutuhkan waktu dan kelengkapan," demikian Ita.