Ahad 16 Jun 2024 10:25 WIB

Tentara Israel Bertumbangan, 53 Tewas Sejak Serang Rafah

PM Italia menegaskan bahwa Israel telah masuk perangkap Hamas.

Red: Fitriyan Zamzami
Tentara Israel membawa peti mati sersan yang tewas akibat rudal Hizbullah saat pemakamannya di Mt Herzl di Yerusalem pada Selasa, 7 Mei 2024.
Foto:

IDF pada Ahad mengumumkan bahwa total 11 tentara dari Brigade Teknik 601 dan Brigade 179 tewas, dan dua lainnya terluka dalam konfrontasi dengan pejuang Palestina di Jalur Gaza akhir pekan ini. Almayadeen melaporkan insiden di Gaza tengah, yang mana dua tentara dari Brigade 179 tewas akibat alat peledak rakitan (IED), yang juga melukai dua tentara lainnya. IDF juga mengonfirmasi kematian seorang prajurit dari Brigade Givati karena luka kritis yang dideritanya selama pertempuran di Rafah beberapa hari sebelumnya.

Sebelumnya, IDF telah melaporkan kematian delapan tentara dan perwira yang disebabkan oleh alat peledak yang menghantam pengangkut personel lapis baja Namer di kamp pengungsi Tel Sultan di Rafah, Jalur Gaza selatan. Di antara korban tewas adalah wakil komandan kompi di Brigade Teknik 601. Selain itu, seorang komandan kompi berpangkat mayor, bersama tiga tentara lainnya, tewas di Gaza selatan beberapa hari lalu.

Media Israel menggambarkan insiden hari Sabtu pukul 5 pagi di Rafah sebagai “bencana,” dan mencatat bahwa sebuah kendaraan lapis baja di lingkungan Tel Sultan diledakkan saat sedang bergerak. Pihak militer membutuhkan waktu dua jam untuk mencapai kendaraan tersebut, yang kemudian ditarik ke lokasi yang aman. Drone dikerahkan untuk menemukan pejuang perlawanan di daerah tersebut, namun upaya ini tidak berhasil. Insiden hari Sabtu di Rafah adalah yang paling parah sejak insiden Khan Yunis pada 23 Januari, yang mengakibatkan tewasnya 21 tentara.