Senin 17 Jun 2024 11:01 WIB

Mengembangkan Kolaborasi Percepat Pertumbuhan Ekonomi Syariah di Papua 

Per April 2024, aset perbankan syariah di Papua Barat Daya tumbuh 7,25 persen.

Red: Lida Puspaningtyas
Seorang warga mengikuti rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) secara virtual di Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa (27/7/2021). Provinsi Gorontalo menjadi tuan rumah FESyar KTI 2021 yang diikuti oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dari Provinsi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Papua dan Bali dengan berbagai rangkaian acara seperiti diskusi, seminar dan pelatihan produk-produk ekonomi syariah bagi UMKM.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Seorang warga mengikuti rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) secara virtual di Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa (27/7/2021). Provinsi Gorontalo menjadi tuan rumah FESyar KTI 2021 yang diikuti oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dari Provinsi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Papua dan Bali dengan berbagai rangkaian acara seperiti diskusi, seminar dan pelatihan produk-produk ekonomi syariah bagi UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA SORONG -- Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) dan Bank Indonesia (BI) memperkuat kolaborasi dalam rangka mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah itu.

Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat Daya, Eksan Musa'ad di Sorong, Minggu, menjelaskan ekonomi dan keuangan syariah adalah instrumen yang kuat dalam memajukan pembangunan yang inklusif, adil dan berkelanjutan di Papua Barat Daya.

Baca Juga

"Intinya dengan ekonomi dan keuangan syariah kita perlu membangun kolaborasi dan dengan berbagai kepentingan baik itu para pelaku usaha, perbankan," kata dia.