REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pustakawan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) ikut serta menjadi peserta dalam Diklat Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah yang diselenggrakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Kegiatan ini yang dilakukan secara online menggunakan portal E-Learning Diklat Kepustakawanan (ELDIKA).
Diklat ini secara resmi dibuka oleh Drs Nurcahyono, selaku Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada Senin 3 Juni 2024. Pelatihan ini dilakukan secara daring berlangsung sejak Senin (3/6/2024) sampai dengan Senin (1/7/2024) dengan jumlah jam pelatihan yaitu 121.
Pembukaan Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Angkatan I dihadiri oleh Tim Penyelenggara Pelatihan, Tim Evaluasi, Tim Penjamin Mutu dan Widyaiswara Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menulis karya ilmiah terutama di bidang Perpustakaan Dokumentasi dan Informasi.
Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh PUSDIKLAT, ada 40 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti kegiatan ini. Linatul Hikmah, Pustakawan Universitas BSI kampus Tasikmalaya berhasil mengikuti kegiatan ini.
Menurut Linatul Hikmah, JP (Jam Pelatihan) terdiri dari beberapa materi yakni pengembangan profesi pustakawan, pengantar karya ilmiah, hak atas kekayaan intelektual, kajian informasi, pemilihan topic, teknik penuangan gagasan, teknik penyajian kutipan, bahasa karya ilmiah, penulisan karya ilmiah popular, dan lain sbeagainya.
“Dengan ikut pelatihan penulisan karya ilmiah dapat memberikan ilmu, pengalaman dan wawasan yang dapat diaplikasikan dan diimplementasikan,” kata Linatul dalam keterangan rilis yang diterima, Senin (10/6/2024).
Sementara itu, Agung Baitul Hikmah selaku Kepala Kampus Universitas BSI kampus Tasikmalaya mengatakan bahwa perpustakaan yang baik yakni yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya, yaitu dengan menyediakan berbagai layanan perpustakaan sesuai dengan perilaku pencarian informasi pemustakanya.
“Kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah ini sangat baik untuk meningkatkan pengetahuan pustakawan sehingga memiliki kompetensi dan dapat menghasilkan karya serta dapat saling berkolaborasi dalam menghasilkan karya-karya yang berkualitas,” tandas Agung.
Agung menegaskan pustakawan Universitas BSI harus aktif dalam kegiatan-kegiatan profesi, seperti pelatihan penulisan karya ilmiah ini yang mana nantinya pustakawan yang mengelola perpustakaan dapat memiliki kompetensi sesuai dengan profesinya.