REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA -- Perayaan Idul Adha selalu berkaitan dengan penyembelihan hewan kurban. Dalam melakukan amalan itu, kaum Muslimin diharapkan untuk selalu memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Sebab, proses penyembelihan hewan hingga distribusi daging kurban berpotensi menghasilkan limbah, semisal darah dan isi perut binatang ternak yang sudah disembelih. Di samping itu, kemasan yang dipakai untuk membungkus daging juga dapat menimbulkan sampah.
Sebagai organisasi perempuan Islam, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) turut menerapkan konsep peduli lingkungan (go green) dalam merayakan Idul Adha. Hal itu dapat dijumpai antara lain di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Fatayat NU setempat tidak hanya mengampanyekan penggunaan bungkus yang ramah lingkungan. Ormas ini juga melakukannya pada saat proses distribusi daging kurban.