REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Muslim dari Timur Tengah meninggalkan jejak yang bermanfaat di benua Australia. Mereka menjelajahi Australia dengan unta, membangun masjid, memperkenalkan Islam, dan membantu menumbuhkan industri pertanian di Australia.
Antara tahun 1860 dan 1920-an, setidaknya 3.000 pria Muslim dan Sikh dari Afghanistan, India, Turki, Mesir dan Iran direkrut ke Australia karena keahlian mereka dalam mengendarai unta. Mereka menggunakan hewan-hewan tangguh ini yakni unta untuk mengangkut barang, mencari lahan penggembalaan baru, dan memetakan rute baru melintasi bentangan luas dan kering di pedalaman Australia.
Dikutip dari laman The National News, Secara kolektif, Muslim dari Timur Tengah itu dikenal sebagai penunggang unta atau ghan (singkatan dari Afghan). Meskipun peran mereka dalam membangun Australia modern sebagian besar telah dilupakan, tapi disorot lagi oleh film Australia baru, The Furnace, yang dirilis pada bulan Desember 2020.
Secara luas daratan, Australia hampir empat kali luas Arab Saudi. Mirip Arab, interior Australia sebagian besar merupakan lingkungan yang kering dan tidak ramah, ditandai dengan panas yang ekstrem dan kelangkaan air bersih. Namun di kedua negara, keindahan berada di hutan belantara yang tandus ini.
Australia Barat yang terik mataharinya sangat megah, meskipun tidak seperti Swiss, dan padang rumputnya yang subur di bawah puncak bersalju, atau Mauritius, di mana laut pirus, pasir putih, dan hutan hijau membentuk trinitas warna yang mempesona. Sebaliknya, kemegahan alam Australia Barat berasal dari ketidakmurnian, menakutkan, dan berbahaya.
Banyak turis mengunjungi bagian ini secara khusus untuk menjelajahi daerah liarnya, seperti distrik mid-west, tempat The Furnace berlangsung.
Untungnya, hari ini menavigasi wilayah yang luas ini relatif sederhana. Pengunjung internasional melintasi mid-west dengan mobil sewaan mereka, mengikuti jalan aspalnya yang mulus. Meski begitu, bahaya tetap ada. Pedalaman Australia Barat telah merenggut nyawa banyak orang yang berkunjung dalam keadaan tidak layak, tidak siap atau tidak sadar. Beberapa turis meninggal pada 2018 saat hiking di wilayah tersebut.
Lihat halaman berikutnya >>>