Selasa 18 Jun 2024 16:42 WIB

Dua Senjata Andalan Hamas Palestina untuk Melawan Israel

Hamas akan terus menyerang Israel sampai menggapai kemenangan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Serangan Israel di Gaza Palestina.
Foto: EPA
Serangan Israel di Gaza Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pertempuran jalanan berkecamuk di wilayah Tal as-Sultan di Rafah selatan. Pejuang Hamas menyerang pasukan Israel dengan granat berpeluncur roket (RPG) dan mortir. Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah penyergapan mematikan yang menewaskan delapan tentara zionis Israel.

Dilansir dari laman Al Jazeera pada Selasa (18/6/2024), tentara Israel mengklaim telah menguasai sekitar 60 persen kota Rafah setelah tujuh pekan invasi darat. Invasi tersebut membuat 550 pejuang Palestina wafat secara syahid.

Baca Juga

Setidaknya sembilan warga Palestina wafat dan beberapa lainnya luka parah akibat tembakan Israel ketika para pedagang dan pekerja bantuan menunggu truk yang membawa bantuan di Rafah, Gaza, Palestina. Peristiwa ini terjadi sehari setelah militer Israel mengatakan akan “menghentikan sementara” operasi (perangnya) untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Gaza.

Serangan Israel di Gaza memusnahkan seluruh keluarga Palestina, The Associated Press melaporkan, beberapa serangan Israel membuat empat generasi dari keluarga yang sama wafat. 

Setidaknya 37.347 orang telah wafat dan 85.372 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah korban tewas di pihak Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

Sebelumnya, diberitakan lima anak termasuk di antara puluhan warga Palestina wafat dan syahid dalam serangan Israel di Gaza tengah dan selatan selama 24 jam terakhir.

Militer Israel telah memperingatkan bahwa serangan lintas batas dari Hizbullah ke Israel dapat memicu kebakaran yang lebih luas dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi Lebanon dan seluruh kawasan.

PBB menyambut baik langkah tentara Israel untuk menghentikan pertempuran di dekat rute utama di Gaza selatan selama 11 jam setiap hari untuk pengiriman bantuan. Namun PBB meminta langkah-langkah nyata Israel untuk membuka hambatan respons kemanusiaan yang sedang goyah.

Seorang tentara Israel tewas setelah sebuah bangunan jebakan meledak di Gaza selatan, sehari setelah 10 orang lainnya tewas dalam serangan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement