Selasa 18 Jun 2024 18:19 WIB

Konsumsi Daging Kambing tak Sebabkan Masalah Kulit, Asal...

Masyarakat sebaiknya menetapkan ukuran porsi konsumsi daging kambing yang seimbang.

Satu porsi sate klatak (ilustrasi). Konsumsi daging kambing atau domba yang umumnya marak pada Hari Raya Idul Adha disebut tidak menyebabkan masalah pada kulit.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Satu porsi sate klatak (ilustrasi). Konsumsi daging kambing atau domba yang umumnya marak pada Hari Raya Idul Adha disebut tidak menyebabkan masalah pada kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi daging kambing atau domba yang umumnya marak pada Hari Raya Idul Adha disebut tidak menyebabkan masalah pada kulit. Dokter spesialis kulit di RSUD Kebayoran Baru dr Erika Nurhandayani Sp DV mensyaratkan, asalkan porsi daging kambing yang dikonsumsi tak berlebihan.

"Kalau dagingnya dalam porsi normal tidak (menyebabkan masalah kulit). Untuk dagingnya, asal jumlahnya tidak berlebihan, insya Allah aman buat kulit," kata dia beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Merujuk Kementerian Kesehatan, masyarakat sebaiknya menetapkan ukuran porsi yang seimbang dengan memperhatikan kebutuhan gizi tubuh dan rekomendasi asupan harian, dan ini berlaku untuk daging kambing atau domba. Dr Erika mengingatkan cara memasak daging dengan digoreng dan penambahan bahan seperti santan yang berpotensi memicu masalah kulit. Adapun konsumsi santan berlebihan diketahui bisa meningkatkan risiko munculnya jerawat.

Santan dapat meningkatkan kadar minyak alami pada kulit wajah yang dapat menimbulkan komedo, menyumbat pori-pori kulit, hingga memicu munculnya jerawat. "Biasanya cara memasaknya dengan santan dan bumbu-bumbu lainnya, digoreng-goreng, minyak-minyak, itu salah satu yang memicu masalah kulit," kata Erika.

Adapun jerawat menjadi masalah kulit yang sering dialami orang-orang baik usia remaja hingga 40 tahun ke atas. Penyebab masalah ini bisa berasal dari dalam tubuh yakni terkait hormonal dan genetik, serta faktor luar seperti penggunaan produk perawatan kulit yang tak sesuai menyebabkan tersumbatnya pori-pori dan memicu jerawat.

"Asupan makanan yang tidak sesuai. Banyak makanan instan yang manis dan indeks glikemik tinggi, salah satu yang memicu jerawat," kata Erika.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement