REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paris kehilangan posisinya sebagai pasar saham terbesar di Eropa akibat gejolak politik di Prancis. Ini menyebabkan London menggantikan ibu kota Prancis itu, menjadi pasar saham terbesar di Eropa.
Investor bereaksi terhadap gejolak polik di negeri Napoleon Bonaparte. Presiden Emmanuel Macron mempercepat pemilihan umum legislatif. Tepatnya setelah kubu sayap kanan mengalahkan aliansi sentrisnya pada pemilu Uni Eropa.
Pekan lalu, Macron membubarkan parlemen. Itu diikuti dengan keputusannya untuk menggelar pemilu pada akhir Juni nanti dan pada awal bulan depan. Saham-saham yang terdaftar di Euronext Paris secara kolektif bernilai 3,13 triliun dolar AS.
Sekitar 258 miliar dolar AS terhapus dari kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan Prancis pekan lalu. Kondisi demikian membuat Bursa Efek London mengambil kendali. Menurut Bloomberg, saham-saham di BE London bernilai 3,18 triliun dolar AS (2,51 triliun pounds).