Rabu 19 Jun 2024 06:29 WIB
Laporan langsung dari Makkah, Arab Saudi

PPIH Minta Jamaah Tunda Pergi ke Masjidil Haram Usai Puncak Haji, Apa Sebabnya?

Tawaf Ifadah dan Sai sebaiknya dilakukan setelah kondisi badan kembali bugar.

Rep: Karta Raharja Ucu/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah bus yang membawa jamaah haji Indonesia melintas menuju Makkah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Jamaah Indonesia yang mengambil nafar awal mulai didorong dari Mina menuju hotel di Makkah hingga sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau 18 Juni 2024, sementara yang mengambil nafar tsani akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah atau 19 Juni 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sejumlah bus yang membawa jamaah haji Indonesia melintas menuju Makkah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Jamaah Indonesia yang mengambil nafar awal mulai didorong dari Mina menuju hotel di Makkah hingga sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau 18 Juni 2024, sementara yang mengambil nafar tsani akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah atau 19 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Jamaah haji Indonesia yang baru selesai melaksanakan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) diimbau tidak langsung mengerjakan tawaf ifadhah dan sai. Jamaah diminta menunda pergi ke Masjidil Haram hingga kondisi badan pulih dan bugar kembali.

Kepala Daerah Kerja Makkah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Khalilurrahman mengatakan, imbauan ini disampaikan dalam rangka menjaga keselamatan jiwa dan kesehatan jamaah haji.

Baca Juga

“Jamaah haji yang sudah mulai kembali ke hotel dan belum melaksanakan thawaf ifadlah diimbau untuk beristirahat dan memulihkan kebugaran fisik dan menunda thawaf ifadlah dan sai hingga pulih dan bugar kembali,” ujar Khalilurrahman di Makkah, Selasa (18/6/2024).

Selain itu, jamaah haji Indonesia diminta tidak melakukan aktivitas yang menguras tenaga seperti ziarah atau umrah sunnah berulangkali.

photo
Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman - (Republika/Muhyiddin)

Seperti diketahui, sebagian besar jemaah haji Indonesia telah selesai melontar jumrah, baik Ula, Wustho, dan Aqabah di Mina dan kembali ke hotelnya di Makkah. Bagi jamaah haji yang mengambil pilihan Nafar Awal, diperbolehkan untuk meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau bertepatan dengan 18 Juni 2024. Sementara jamaah haji yang mengambil pilihan Nafar Tsani menginggalkan Mina pada 13 Zulhijjah atau 19 Juni 2024.

Bagi jamaah haji gelombang 1 kloter awal yang akan pulang ke Tanah Air atau jamaah gelombang 2 yang akan ke Madinah, Khalilurrahman mengimbau agar mencermati rencana jadwal kepulangan. Jamaah pun diharapkan menuntaskan pelaksanaan tawaf ifadhah dan sa’i sebelum pulang ke Tanah Air atau berpindah ke Madinah. Sementara untuk jamaah haji lansia, sakit, lemah dan risiko tinggi, serta jamaah wanita yang sedang haid, gugur kewajiban tawaf wada’ dan tidak dikenakan dam.

Tawaf wada’ merupakan penghormatan terakhir pada Masjidil Haram. Tawaf ini adalah amalan terakhir bagi orang yang menjalankan haji sebelum ia meninggalkan Kota Makkah.

“Jamaah haji yang sehat dan tidak ada halangan/uzur, melaksanakan tawaf wada’ paling lambat 12 jam sebelum rencana jadwal pulang,” kata Khalilurrahman. 

Berjalan sukses..

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement