REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menteri Kesehatan (Menkes) Kerajaan Arab Saudi Fahd bin Abdul Rahman al-Jalajel menyebut, layanan kesehatan pada musim haji 1445 H/2024 M berlangsung sesuai rencana. Ia pun mengaku bersyukur kepada Allah atas kesuksesan program tersebut.
"Terima kasih kepada Allah, dan atas dukungan dari Khadim al-Haramain (Pelayan Dua Masjid Suci)serta tindak lanjut dari Yang Mulia Putra Mahkota dan Perdana Menteri (Arab Saudi). Saya dengan bangga mengumumkan keberhasilan rencana kesehatan untuk musim haji tahun ini," kata Menkes Fahd bin Abdul Rahman dalam keterangannya di Mina, Makkah, Selasa (18/6/2024).
Jumlah jamaah haji pada 1445 H/2024 M terbilang besar. Di samping itu, pemerintah Arab Saudi juga menghadapi tantangan tingginya suhu udara di Tanah Suci. Bagaimanapun, pihaknya tidak menyerah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para tamu Allah. Ia juga bersyukur karena tidak menemukan adanya wabah atau ancaman kesehatan yang menimpa mereka.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi telah menyediakan berbagai sumber daya dan sarana kesehatan untuk jamaah. Di antaranya adalah sebanyak 189 unit rumah sakit, pusat kesehatan, dan klinik keliling dengan total kapasitas lebih dari 6.500 tempat tidur. Pihaknya juga menggerakkan lebih dari 40 ribu staf medis, teknis, administrasi, dan sukarelawan.
Kemenkes Saudi pun menyiapkan lebih dari 370 unit mobil ambulans, tujuh ambulans udara, 12 laboratorium, 60 truk pemasok, dan tiga gudang medis keliling. Semuanya ditempatkan secara strategis di seluruh Tanah Suci.
Fahd bin Abdul Rahman mengatakan, instansi setempat telah melayani lebih dari 390 ribu jamaah. Di antara layanan-layanan yang diberikan adalah lebih dari 28 operasi jantung terbuka, 720 kateterisasi jantung, dan 1.169 sesi dialisis.
"Yang lebih penting lagi, rumah sakit virtual 'Seha' menyediakan konsultasi virtual kepada lebih dari 5.800 jamaah, terutama untuk penyakit yang berhubungan dengan (suhu udara) panas. Jadi, memungkinkan adanya intervensi cepat dan memitigasi potensi lonjakan kasus," ujar dia.
Al-Jalajel juga mengapresiasi keberhasilan pelbagai kolaborasi yang dilakukan dengan banyak pihak. Hal itu diadakan untuk mengedukasi seluruh jamaah dalam ikhtiar mencegah wabah penyakit. Kerja sama yang efektif ini menjadi salah satu faktor kesuksesan musim haji 1445 H/2024 M dalam mencegah epidemi.