Rabu 19 Jun 2024 10:07 WIB

AS Desak China Berhenti Dukung Rusia dalam Perang Lawan Ukraina

Menlu AS Blinken bertemu Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Washington DC.

Rep: Antara/Anadolu/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Luar Negeri AS Antony J Blinken bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Foto: AP/Virginia Mayo
Menteri Luar Negeri AS Antony J Blinken bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken pada Selasa (18/6/2024), mendesak China untuk berhenti mendukung Rusia dalam perang di Ukraina yang sedang berlangsung. Menurut dia, sebanyak 70 persen peralatan mesin yang diimpor Rusia berasal dari China.

"Kami sedang mencari negara-negara yang mendukung basis industri pertahanan Rusia, yang memungkinkan Rusia melanjutkan perang, termasuk China," kata Blinken saat konferensi pers bersama Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Washington DC.

Baca: Penny Burtt Pimpin Boeing Asia Tenggara dan Presdir di Indonesia

Blinken menyebut, sebesar 90 persen mikroelektronika juga berasal dari China. "Dalam hal ini memungkinkan Rusia untuk mempertahankan basis industri pertahanannya, untuk menjaga mesin perangnya tetap berjalan, untuk menjaga perang tetap berjalan. Jadi, hal itu harus dihentikan," kata Blinken menambahkan bahwa AS terus memberikan dukungan yang diperlukan kepada Ukraina.