Rabu 19 Jun 2024 13:04 WIB

Kalahkan Microsoft dan Apple, Nvidia Jadi Perusahaan Nomor Satu di Dunia

Persaingan antarpengembang AI menguntungkan Nvidia.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Logo Nvidia tercetak di server GH200. Nvidia m=tercatat menjadi perusahaan paling berharga di dunia setelah harga sahamnya naik ke level tertinggi sepanjang masa.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Logo Nvidia tercetak di server GH200. Nvidia m=tercatat menjadi perusahaan paling berharga di dunia setelah harga sahamnya naik ke level tertinggi sepanjang masa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nvidia menjadi perusahaan paling berharaga di dunia, setelah harga sahamnya naik ke level tertinggi sepanjang masa pada Selasa (18/6/2024) waktu setempat.

Mengutip BBC, saham perusahaan tersebut pada akhir perdagangan naik 3,5 persen menjadi 136 dolar AS. Kenaikan saham Nvidia menjadikannya lebih berharga dibandingkan Microsoft dan Apple.

Baca Juga

Nvidia merupakan perusahaan pembuat chip komputer yang diperlukan untuk perangkat lunak kecerdasan buatan (AI). Permintaan terhadap produknya telah meningkatkan penjualan dan keuntungannya selama beberapa tahun terakhir.

Banyak investor percaya bahwa pendapatannya bisa tumbuh lebih besar. Itu menyebabkan harga sahamnya melambung tinggi, meskipun ada yang mempertanyakan valuasinya yang setinggi itu.

Pergerakan harga saham pada Selasa itu menunjukkan bahwa pasar saat ini menilai perusahaan tersebut sebesar 3,34 triliun dolar AS. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat sejak awal tahun. Padahal, delapan tahun lalu, harga saham tersebut kurang dari 1 persen dari harga saat ini.

Persaingan antarpengembang AI sangat ketat. Microsoft, Google (Alphabet), Meta, dan Apple hanyalah beberapa perusahaan teknologi kelas berat yang berjuang untuk menciptakan produk yang unggul di dunia.

Persaingan itu pun menguntungkan Nvidia, yang mendominasi sebagian besar pasar chip AI. Oleh karena itu, investor yakin nilai perusahaan akan terus meningkat. Angka penjualan dan laba Nvidia telah melampaui ekspektasi banyak analis dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Mei, setelah laporan keuangan terbaru dipublikasikan, Analis Teknologi Quilter Cheviot Ben Barringer mengatakan, perusahaan Nvidia sekali lagi berhasil melewati rintangan yang sangat berat.

“Permintaan juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti,” tuturnya.

Namun, sebagian kecil lebih berhati-hati. Pada Februari, Analis Kredit Barclays Sandeep Gupta berpendapat bahwa pangsa pasar Nvidia yang besar akan sulit dipertahankan. Hal itu mengingat semakin banyaknya pesaing dan mempertanyakan bagaimana pelanggan Nvidia akan memonetisasi perangkat lunak AI. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement