Rabu 19 Jun 2024 14:32 WIB

Ini Usulan ESDM Terkait Subsidi BBM dan LPG 3 Kg dalam RAPBN 2025

Volume BBM bersubsidi menyentuh angka 19,58 juta KL.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
Penambahan kuota BBM bersubsidi 2022.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Penambahan kuota BBM bersubsidi 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengajukan usulan volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam RAPBN tahun anggaran 2025 sebesar 18,84-19,99 juta kiloliter (KL). Menteri ESDM, Arifin Tasrif, memaparkan hal itu dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI, di kompleks  parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2024) siang WIB.

Arifin merincikan, usulan volume BBM bersubsidi itu terdiri dari minyak tanah sebesar 0,51-0,55 juta KL. Lalu minyak solar sebesar 18,33-19,44 juta KL. Ia kemudian menjelaskan arah kebijakan subsidi BBM ini.

Ada pemberian subsidi tetap untuk minyak solar. Subsidi selisih harga untuk minyak tanah. Kemudian melanjutkan roadmap registrasi  konsumen pengguna BBM. Usulan volume BBM bersubsidi 2025, lebih tinggi dibandingkan 2024. Pada tahun ini, volume BBM bersubsidi menyentuh angka 19,58 juta KL. Mengapa ada kenaikan?

Kenaikan cukup tinggi dibandingkan dengan outlook 2024, jelas Arifin, disebabkan oleh metode perhitungan perhitungan regresi non linear untuk konsumsi BBM terhadap perkiraan PDB tahun 2025. Juga metode eskalasi laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan data penyaluran BBM dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

"Selain itu  pada tahun 2024 ini, telah dilakukan penertiban penggunaan barcode pada program subsidi tepat," kata Menteri ESDM.

Ia melanjutkan, mencermati realisasi sampai dengan Mei 2024, dan outlook 2024, pemerintah mengusulkan volume LPG 3 kg dalam RAPBN tahun anggaran 2025 sebesar  8,17 juta metrik ton. Arifin menjelaskan arah kebijakan LPG yaitu melanjutkan  upaya transformasi subsidi LPG tabung 3 kg menjadi berbasis penerimaan manfaat. Ini terintegarasi dengan data penerima manfaat yang akurat.

"Di antaranya dengan pendataan pengguna LPG 3 kg berbasis teknologi," ujar tokoh berusia 70 tahun ini.

Kemudian, kata Arifin, pelaksanaan transformasi subsidi LPG tabung 3 kg dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat. Ia lalu kemudian menjelaskan berbagai tahapan dalam peta jalan transformasi subsidi LPG 3 kg ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement