Kamis 20 Jun 2024 04:05 WIB

Arab Saudi Prediksi 2025 Jadi Haji Terakhir di Musim Panas

Setelah 2026, haji tidak akan berlangsung di musim panas selama 17 tahun.

Jamaah haji berjalan untuk melakukan jumroh aqobah ditengah guyuran hujan di Makkah, Senin (17/6/2024). Kota Mekkah diguyur hujan deras. Peristiwa langka itu terjadi pada Senin (17/6/2024) pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS), bersamaan dengan jamaah haji melakukan mabit di Mina dan melontar jumroh.
Foto: AP Photo/Rafiq Maqbool
Jamaah haji berjalan untuk melakukan jumroh aqobah ditengah guyuran hujan di Makkah, Senin (17/6/2024). Kota Mekkah diguyur hujan deras. Peristiwa langka itu terjadi pada Senin (17/6/2024) pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS), bersamaan dengan jamaah haji melakukan mabit di Mina dan melontar jumroh.

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Juru bicara Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NMC) Hussein Al-Qahtani mengatakan ibadah haji tahun depan akan menjadi ibadah haji terakhir di musim panas.

“Musim haji akan memasuki fase baru perubahan iklim pada tahun 2026. Setelah tahun itu, kita tidak akan mengalami haji di musim panas selama 17 tahun,” ujarnya.

Baca Juga

Al-Qahtani mengatakan pada 2026 akan menandai dimulainya musim semi selama delapan tahun berturut-turut. Ini diikuti oleh delapan tahun berikutnya dimana ibadah haji akan dilaksanakan pada musim dingin.

BACA JUGA: Kisah Si Penghuni Neraka, Berzikir 40 Ribu Tahun

“Kami akan mengucapkan selamat tinggal pada haji di musim panas untuk jangka waktu 16 tahun,” ujarnya.

Ia mencatat suhu rata-rata pada ibadah haji ini berkisar antara 45 hingga 47 derajat Celcius.

Baca di halaman selanjutnya...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement