Kamis 20 Jun 2024 07:31 WIB

Kronologi Ledakan Mercon di Ponpes Bantul  

Sterilisasi dilakukan oleh Tim Gegana Satbrimob Polda DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Tim Gegana Satbrimob Polda DIY memeriksa TKP ledakan mercon di Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Patihan, Gadingsari, Sanden, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (18/6/2024).
Foto: Dok Polres Bantul
Tim Gegana Satbrimob Polda DIY memeriksa TKP ledakan mercon di Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Patihan, Gadingsari, Sanden, Kabupaten Bantul, DIY, Selasa (18/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Empat santri mengalami luka akibat ledakan petasan dengan jenis bubuk mercon di Pondok Pesantren Hamalatul Quran, Patihan, Gadingsari, Sanden, Kabupaten Bantul, DIY. 

Keempat korban berinisial AHK (15 tahun), MHA (15 tahun), FA (15 tahun), dan DAR (14 tahun). Santi-santri tersebut mengalami luka pada kaki kanan, di bagian wajah, hingga jari tangan yang hancur akibat ledakan tersebut. 

Keempat korban pun dilarikan ke RSUD Saras Adyatma Bambanglipuro. Sedangkan, salah satu dari korban pun harus dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito karena mengalami luka yang cukup serius.

Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda DIY, Kompol Suripto pun menjelaskan kronologi ledakan mercon yang terjadi di halaman asrama santri, Selasa (18/6/2024) tersebut. Suripto mengatakan, ledakan tersebut berawal ketika FA menemukan mercon di jalan. 

"Lalu dibawa ke TKP bersama AHK," kata Suripto, Rabu (19/6/2024). 

Kemudian, mercon tersebut dinyalakan dengan api menggunakan kertas oleh korban lainnya yakni DAR. Hal tersebut pun menimbulkan ledakan mercon, hingga keempat santri mengalami luka. 

Dikatakan Suripto, sterilisasi pun dilakukan oleh Tim Gegana Satbrimob Polda DIY. Termasuk melakukan pengecekan dan memeriksa TKP, serta lokasi di sekitar TKP. 

Proses tersebut dibantu oleh Polres Bantul, mengingat kejadian ledakan tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Bantul. "Polres Bantul masih mendalami dan menyelidiki kasus ledakan, memeriksa para saksi, dan koordinasi dengan Gegana," jelasnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement