Kamis 20 Jun 2024 08:01 WIB

Jaga Lansia Jangan Sampai Kesepian demi Hindari Depresi

Kesepian bisa membawa lansia pada gaya hidup yang tidak sehat.

Red: Indira Rezkisari
Lansia (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Lansia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi kesepian menjadi faktor yang berperan penting terhadap tingkat depresi lansia (lanjut usia). Peneliti Pusat Riset Kependudukan BRIN Resti Pujihasvuty menyebutkan prevalensi lansia alami ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) ringan sebesar 12,8 persen, sementara prevalensi lansia alami depresi sebesar 7,7 persen.

Data lansia tersebut diambil berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Jadi memang kondisi kesepian memiliki aspek negatif terhadap kesehatan jiwa lansia, mulai dari menyebabkan depresi, percobaan bunuh diri, tekanan psikologis tinggi, kecemasan hingga skizofrenia,” jelas Resti dalam webinar bertajuk “Lansia-Ku di Era Ageing Population” yang diselenggarakan oleh BRIN, Rabu (19/6/2024).

Baca Juga

Kondisi kesepian dapat menyebabkan lansia mengalami masalah kesehatan fisik. Misalnya serangan jantung, stroke, kanker, diabetes, alzheimer hingga dalam kondisi yang serius adalah kematian dini pada lansia.