REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Kejahatan perang yang dilakukan Israel di Jalur Gaza mendapat sorotan di Jepang. Sebuah hotel di Jepang membatalkan reservasi untuk turis Israel, dengan alasan tidak dapat menampungnya karena laporan kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza.
“Kami mohon maaf untuk memberitahu Anda bahwa, karena adanya laporan kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh anggota Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam konflik yang terjadi di Gaza antara Israel dan Palestina, kami tidak dapat menerima keberatan dari orang-orang yang kami yakini mungkin memiliki hubungan dengan tentara Israel,” tulis manajer hotel dalam pesannya kepada turis tersebut, dilansir Arab News, Selasa lalu.
Jeronimo Gehres, manajer Material Hotel, menambahkan bahwa menawarkan penginapan kepada orang-orang “yang mungkin telah membantu atau mungkin membantu pelaksanaan kegiatan peperangan yang dilarang oleh hukum humaniter internasional berdasarkan Konvensi Jenewa dan protokol tambahannya dapat menempatkan kita pada risiko dianggap sebagai kaki tangan dan/atau aksesori seseorang yang mungkin menghadapi tuntutan kejahatan perang.”
Menurut laporan, Duta Besar Israel untuk Jepang Gilad Cohen mengirimkan keluhan kepada CEO hotel tersebut, menuntut penjelasan dan permintaan maaf atas insiden tersebut. Ia pun meminta pemberhentian pengelola hotel tersebut. Kedutaan mengatakan pihaknya telah menghubungi pihak berwenang Jepang dan sedang mencari jalur hukum yang tersedia bagi mereka terhadap hotel tersebut.