Kamis 20 Jun 2024 09:54 WIB

Empat Tahun Terakhir, Kepemimpinan Membuat BUMN Selamat dan Tumbuh Pesat

Arah pengembangan BUMN menjadi semakin jelas.

Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Foto: ANTARA /Aprillio Akbar
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran kepemimpinan dalam mengarahkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi institusi ekonomi yang kuat dinilai sangat terlihat dalam empat tahun terakhir ini. Perusahaan-perusahaan milik negara terorkestrasi dengan baik sehingga mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional dalam arti yang sebenarnya.

Di bawah kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, arah pengembangan BUMN menjadi semakin jelas. BUMN menjadi pelaku utama proses Domestic Resource Mobilization (DRM) atau mobilisasi sumber daya domestik.

Baca Juga

"Beliau merupakan leader yang bertangan dingin. Ini penting dalam mengakselerasi kemajuan Indonesia menjadi pemain global," ujar Komisaris Utama PT Taspen (Persero) Suhardi Alius melalui keterangan tertulis, Kamis (20/6/2024).

Menurut Suhardi, tanpa kepemimpinan yang kuat dan mengerti permasalahan, BUMN tidak akan bertransformasi dengan cepat seperti sekarang. Erick, katanya, membenahi BUMN dari segala arah.

Hal itu dimulai dari perampingan jumlah BUMN dan dilanjutkan dengan holdingisasi. Itu, kata Suhardi, telah membuat BUMN menjadi semakin tangkas, efektif, dan efisien.

Kemudian, tambahnya, Erick mendorong BUMN sebagai backbone pembangunan untuk membenahi Good Corporate Governance (GCG), salah satunya adalah memperbaharui Standar Operasional Prosedur (SOP). Ini penting karena SOP disetiap BUMN berbeda-beda sesuai dengan jenis bisnis dan ekosistem usahanya.

Lebih lanjut, menurut Suhardi, Erick juga membenahi Sumber Daya Manusia (SDM) di BUMN. Salah satu yang menonjol adalah adanya Cluster Talent Committee. Ini, menurut Suhardi, menjadi salah satu kunci sukses pembenahan di BUMN dalam empat tahun terakhir ini.

"Cluster Talent Committee membuat penempatan personal pada BUMN tidak asal comot. Ini adalah salah satu transformasi yang dilakukan untuk meningkatkan daya saing BUMN sebagai pemain global dan menjadikan BUMN sebagai sumber talenta berkualitas. Semua kebutuhan talenta terpetakan dengan baik," jelas Suhardi.

Muara dari seluruh langkah tersebut, kata Suhardi, adalah kinerja bisnis BUMN yang tumbuh luar biasa. Ini dapat terlihat dengan jelas pada laba BUMN yang naik signifikan. Laba yang bertumbuh menjadikan BUMN mampu berkontribusi lebih besar lagi, yaitu dengan adanya setoran dividen ke negara.

Pada tahun 2023, BUMN menyetorkan dividen ke kas negara sebesar Rp 81 triliun. Pada tahun 2024, BUMN telah menargetkan setoran dividen sebesar Rp 85 triliun.

Peningkatan kinerja BUMN tersebut, kata Suhardi, telah membuat BUMN lebih dipandang di dunia internasional. Menurutnya, hal tersebut terasa dalam berbagai kesempatan kerja sama antara BUMN dengan partner asing yang telah terjadi.

"Kita tidak boleh alergi terhadap asing karena kita perlu untuk alih teknologi. Namun, bedanya sekarang, kita menjadi lebih percaya diri karena kita memegang sumber daya. Kita mengarah pada kemandirian ekonomi dengan daya tawar yang lebih kuat di luar negeri karena kita menguasai sumber daya sendiri. Ini persis seperti yang dilakukan Rusia dan China. Lihat saja mereka sekarang begitu kuat dengan sumber daya yang mereka miliki," ujar Suhardi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement