Jumat 21 Jun 2024 00:04 WIB

Terungkap Dialog Nabi Hud dan Kaum Ad, Minta Diazab, Kota Iram, dan Horor Murka Allah

Kisah Nabi Hud dan Kaum Ad diabadikan dalam Alquran

Red: Erdy Nasrul
Tangkapan layar Ditemukannya sisa-sisa kota Iram, ibu kota kaum Aad yang durhaka kepada Allah SWT dan Nabi Hud Alaihissalam.
Foto: Tangkapan layar Buku Kisah Para
Tangkapan layar Ditemukannya sisa-sisa kota Iram, ibu kota kaum Aad yang durhaka kepada Allah SWT dan Nabi Hud Alaihissalam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Nabi Nuh dan umatnya selamat dari bencana (atau azab) banjir besar, manusia melanjutkan kehidupannya. Mereka kembali membangun keluarga, berketurunan, dan menyembah Allah SWT. Ketika itu, manusia masih mengingat betapa pedihnya siksa Allah di dunia dan sedih rasanya kehilangan orang-orang tersayang.

Dengan begitu, mereka istikamah menegakkan perintah Allah, yaitu hanya menyembah Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang. Syariat agama dijalankan dengan maksimal. Kehidupan pun berjalan dengan teratur.

Baca Juga

BACA JUGA: Titik Lemah Kasus Vina, Pengakuan Kapolri Hingga Perlawanan Terpidana

Namun keadaan ideal seperti itu berubah ketika manusia sudah jauh dari kehidupan Nabi Nuh. Mereka tak lagi mengingat (atau sengaja melupakan dan mengabaikan) sejarah kelam banjir hebat yang pernah terjadi akibat kemungkaran. Sehingga pada masa Kaum Ad, mereka mulai bertingkah sombong, mengedepankan ego sebagai bangsa terbaik, melupakan hakikat kehidupan sebagai makhluk Allah, menjadi makhluk bengis dan kejam.