Kamis 20 Jun 2024 12:02 WIB

IDF Akhirnya Akui Hamas tak Bisa Dikalahkan dan akan Tetap Ada di Gaza

Netanyahu bubarkan kabinet perang dan dalam tekanan untuk mundur dari jabatannya.

Red: Andri Saubani
Seorang tentara pasukan Hamas sedang berjaga di jalan utama di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, Senin (17/10), jelang pertukaran tahanan dengan Israel.
Foto: AP/Eyad Baba
Seorang tentara pasukan Hamas sedang berjaga di jalan utama di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, Senin (17/10), jelang pertukaran tahanan dengan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Andri Saubani, Antara, Anadolu

Juru bicara IDF Daniel Hagari pada Rabu (19/6/2024) mengatakan, bahwa tujuan perang sebelumnya memberantas Hamas saat ini tidak dapat tercapai. Pernyataan Hagari ini menegaskan ketegangan yang saat ini muncul di antara pejabat militer Israel dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang beberapa hari lalu membubarkan kabinet perangnya.

Baca Juga

"Urusan menghancurkan Hamas, membuat Hamas menghilang, itu ibarat  melempar pasir ke mata publik," kata Hagari kepada Channel 13 dilansir Times of Israel.

"Hamas adalah sebuah ide, Hamas adalah sebuah partai. (Hamas) berakar di hati masyarakat - siapapun yang berpikir kita bisa menghilangkan Hamas adalah salah," kata Hagari, menambahkan.

Hagari juga memberikan peringatan, jika pemerintah (Israel) tidak menemukan (pemerintahan) alternatif, Hamas akan tetap ada di Jalur Gaza. 

Pernyataan Hagari kepada Channel 13 mengulang kembali apa yang pernah dia katakan pada bulan lalu. Saat itu ia ditanya apakah kembalinya militer Israel ke daerah yang sebelumnya telah dibersihkan dari pejuang Hamas, sebagai akibat dari tidak adanya keputusan dari pemerintahan Netanyahu soal siapa yang akan memerintah Gaza selain Hamas.

"Tidak diragukan bahwa pemerintahan alternatif akan memberikan tekanan kepada Hamas, tapi itu (pemerintahan alternatif) adalah sebuah pertanyaan bagi para pejabat politik," kata Hagari saat itu.

Merespons pernyataan Hagari, kantor pemerintahan Netanyahu menegaskan, bahwa kabinet keamanan mendefinisikan tujuan perang untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas di Gaza. 

“Klaim apapun yang bertentangan dengan tujuan itu adalah sebuah pernyataan yang dikutip lepas dari konteksnya," demikian keterangan resmi pemerintahan Netanyahu.

photo
Mengapa Serangan ke Rafah Mematikan? - (Republika)

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement