REPUBLIKA.CO.ID, SIPRUS -- Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Rabu (20/6/2024), mengancam akan menyerang Siprus karena dianggap mendukung Israel. Ancaman Nasrallah meningkatkan kekhawatiran bahwa perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah dapat terjadi di Mediterania Timur.
“Membuka bandara dan pangkalan di Siprus bagi musuh Israel untuk menargetkan Lebanon, ini berarti pemerintah Siprus adalah bagian dari perang, dan kelompok perlawanan akan memperlakukannya sebagai bagian dari perang,” ancam Nasrallah.
Komentar Nasrallah kemungkinan besar akan menimbulkan kejutan tidak hanya di Siprus, negara kepulauan yang terbagi secara etnis, namun juga di Yunani, sekutu dekat Nikosia dan Israel.
“Ini adalah ancaman militer yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Gabriel Haritos, pakar hubungan Siprus-Israel di Hellenic Foundation for European and Foreign Policy (Eliamep) yang berbasis di Yerusalem, mengatakan kepada Middle East Eye.