Kamis 20 Jun 2024 19:35 WIB

Ini Indikator Kesuksesan Penyelenggaraan Haji 2024

JMM menilai manajemen pelayanan Haji 2024 telah maksimal.

Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji berjalan untuk melakukan jumroh aqobah ditengah guyuran hujan di Makkah, Senin (17/6/2024). Kota Mekkah diguyur hujan deras. Peristiwa langka itu terjadi pada Senin (17/6/2024) pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS), bersamaan dengan jamaah haji melakukan mabit di Mina dan melontar jumroh.
Foto: AP Photo/Rafiq Maqbool
Jamaah haji berjalan untuk melakukan jumroh aqobah ditengah guyuran hujan di Makkah, Senin (17/6/2024). Kota Mekkah diguyur hujan deras. Peristiwa langka itu terjadi pada Senin (17/6/2024) pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS), bersamaan dengan jamaah haji melakukan mabit di Mina dan melontar jumroh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan Muslim Madani (JMM) mengapresiasi manajemen pelayanan dari panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) 2024, yang telah memberi pelayanan maksimal kepada para jamaah haji asal Indonesia.

"Pantauan kami langsung di lapangan yang mengikuti rangkaian puncak haji Armuzna, dimana manajemen pelayanan berjalan baik dan matang. Seperti skema murur di Muzdalifah hingga arus pergerakan Jamaah ke Jamarat dengan pelayanan maksimal dari petugas haji," kata Direktur Eksekutif JMM Syukron Jamal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Menurut dia, indikator suksesnya penyelenggaraan ibadah haji 2024 ini adalah lancarnya proses puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina atau Armuzna. Lokasi itu, menjadi fase penting dan krusial, dimana dalam pelaksanaannya jamaah terlayani dengan baik, dalam menjalankan ibadah yakni wukuf, mabit dan melempar jumrah.

"Dengan maksimalnya pelayanan tersebut, hal-hal krusial pada fase puncak haji seperti jamaah kelelahan, hilang dan tersesat dapat betul-betul diminimalisir dan diatasi dengan cepat dan tanggap oleh PPIH. Khususnya peran petugas haji di lapangan," jelasnya.