Kamis 20 Jun 2024 18:05 WIB

Hadapi Slovenia, Pelatih Serbia tak Mau Ulangi Kesalahan Saat Lawan Inggris

Serbia wajib menang atas Slovenia untuk menjaga oeluang ke babak 16 besar Euro.

Para pemain Serbia (Ilustrasi).
Foto: AP Photo/Martin Meissner
Para pemain Serbia (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Serbia Dragan Stojkovic menegaskan tak akan mengulangi kesalahan yang mereka lakukan pada laga pertama, dengan menunjukkan rasa hormat berlebihan kepada Inggris sehingga kalah 0-1. Stojkovic berjanji timnya tak akan lagi bersikap seperti itu saat Serbia ditantang Slovenia dalam pertandingan kedua Grup C Euro 2024 di Allianz Arena, Munchen, Kamis (20/6/2024) pukul 20.00 WIB.

Inggris mendominasi babak pertama sampai memimpin lewat gol sundulan yang dibuat Jude Bellingham pada menit ke-13. Namun Serbia bangkit setelah jeda, memaksa Inggris bertahan rapat untuk menjaga keunggulan. Serbia tak beruntung gagal memaksimalkan peluang mencetak gol ke gawang Inggris.

Baca Juga

"Melawan Inggris kami bermain dengan terlalu menghormati mereka, seolah mereka datang dari planet lain,” kata sang pelatih seperti dikutip AFP. "Seharusnya tidak seperti itu. Kami bermain lebih baik pada babak kedua dan begitulah cara kami bermain melawan Slovenia nanti."

Hasil imbang 1-1 antara Denmark dan Slovenia dalam pertandingan sebelumnya di Grup C membuat Serbia dituntut menang atas Slovenia agar menjaga peluang lolos fase gugur.

Kekalahan melawan Slovenia menjadi kemunduran besar bagi Serbia dalam Piala Eropa pertamanya sebagai negara tersendiri usai bubarnya Yugoslavia. Sementara hasil imbang membuka peluang lolos sebagai salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik yang berhak melaju ke 16 besar.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa lakukan untuk menang melawan Slovenia. Kami harus menang, kami harus memenangkan setiap pertandingan. Setelah itu tim Viking datang dari utara, Denmark, kami juga harus mengalahkan mereka," kata Stojkovic.

Saat melawan Inggris striker Aleksandar Mitrovic gagal mencetak gol pembuka. Kali ini dia meminta timnya menyerang.

“Besok saya ingin berdiri sedekat mungkin dengan gawang,” kata penyerang Al Hilal itu.

"Semuanya bisa berubah sangat cepat dalam sepak bola, namun jika Anda menanyai saya, jawab saya adalah saya ingin menyerang sebanyak yang kami bisa, saya ingin menguasai bola selama 90 menit dan terus menyerang."

Serbia dan Slovenia sebelumnya merupakan bagian dari Yugoslavia. Setelah terpecah, kedua negara masing-masing berusaha meneruskan kejayaan Yugoslavia di sepak bola. Serbia lebih dominan, tapi belakangan Slovenia terus menunjukkan perkembangan,

 

Pertandingan ini...

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement