REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan rasa yakinnya bahwa nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS akan bergerak pada tren penguatan. Hal itu lantaran faktor-faktor fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai kuat.
“Kami masih meyakini tren nilai tukar rupiah ke depan akan menguat. Kami yakini jika lihat fundamental, rupiah bisa lebih rendah dari Rp 16.000 per dolar AS,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Kompleks BI, Kamis (20/6/2024).
Menurut Perry ada berbagai faktor fundamental yang memengaruhi penguatan rupiah. Mulai dari tingkat inflasi Indonesia yang bergerak di angka 2,8 persen saat ini, relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Lalu, pertumbuhan ekonomi kita 5,1 persen juga relatif baik,” tuturnya.