Kamis 20 Jun 2024 23:27 WIB

Red: Fian Firatmaja

Dampak Perubahan Iklim dan Meninggalnya Jamaah Haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ratusan jemaah meninggal dunia saat melaksanakan ibadah haji tahun ini, ketika Arab Saudi tengah dilanda panas ekstrem, kata pihak berwenang setempat pada Rabu (19/6).

Lebih dari 1,8 juta umat Islam menunaikan ibadah haji pada tahun 2024, termasuk lebih dari 1,6 juta jemaah dari 22 negara menurut otoritas haji Saudi.

Meninggalnya jemaah bukanlah hal yang jarang terjadi pada ibadah haji, biasanya dikarenakan jemaah saling berdesakan atau penyakit menular.

Setiap tahunnya, ibadah haji diikuti ratusan ribu jemaah dari negara-negara berpendapatan rendah. Banyak dari mereka hanya memiliki sedikit layanan kesehatan sebelum haji, menurut Journal of Infection and Public Health.

Penyakit menular dapat menyebar di antara orang-orang yang berkumpul, dan berisiko menginfeksi jemaah lansia yang sudah memiliki penyakit bawaan, terang jurnal tersebut.

Namun, membengkaknya jumlah jemaah yang meninggal dunia tahun ini menunjukkan penyebab yang serius, menurut para ahli.

Arab Saudi telah menghabiskan miliaran dolar untuk pengendalian massa dan langkah-langkah keselamatan bagi para jemaah haji.

Namun, banyaknya jemaah membuat keselamatan mereka sulit untuk dipastikan. Terlebih, perubahan iklim dapat membuat risiko menjadi lebih besar.