Jumat 21 Jun 2024 14:00 WIB

Survei UNDP: Mayoritas Masyarakat RI Minta Pemerintah Perkuat Aksi Iklim

Mayoritas masyarakat dunia juga ingin mempercepat transisi energi.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Warga memakai payung saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga memakai payung saat melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei opini publik terbesar yang pernah dilakukan tentang perubahan iklim, Peoples' Climate Vote 2024, menunjukkan 86 persen masyarakat Indonesia ingin pemerintah meningkatkan upaya untuk mengatasi krisis iklim. Hal ini senada dengan 60 persen masyarakat Indonesia yang menyatakan mereka lebih khawatir tentang perubahan iklim.

Survei yang dilakukan United Nations Development Programme (UNDP) bekerja sama dengan University of Oxford, Inggris, dan GeoPoll ini terdiri dari 15 pertanyaan tentang perubahan iklim yang diajukan ke 75.000 orang dalam 87 bahasa di 77 negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirancang untuk memahami pengalaman masyarakat terkait dampak perubahan iklim dan respons yang diinginkan dari pemerintah. Negara-negara yang disurvei mewakili 87 persen dari populasi global.

"Peoples' Climate Vote jelas dan tegas: masyarakat dunia ingin para pemimpin mereka mengesampingkan perbedaan dan bertindak sekarang untuk mengatasi krisis iklim," kata Administrator UNDP, Achim Steiner dalam pernyataan yang diterima Republika, Jumat (21/6/2024).