Jumat 21 Jun 2024 15:00 WIB

Bebas Usai Disiksa Israel, Mata Badr Dahlan Terus Membelalak Bak Gangguan Jiwa

Badr Dahlan menggambarkan pengalamannya di tahanan Israel seperti mimpi buruk.

Rep: Teguh/Antara/ Red: Teguh Firmansyah
Badr Dahlan
Foto: Tangkapan Layar MEE
Badr Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Mata Badr Dahlan (30 tahun) membelalak . Ia terus melotot dan seperti kehilangan konsentrasi ketika ditanya oleh wartawan. 

Dahlan, merupakan warga Gaza, korban penculikan tentara Zionis  menunjukkan tanda-tanda tekanan psikologis setelah menghabiskan satu bulan di sel penyiksaan Israel.

Baca Juga

Dahlan muncul dalam kondisi psikologis yang sangat buruk. Ia tidak fokus dan ucapannya kerap tidak teratur, seringkali tergagap, yang menunjukkan gangguan psikologis parah akibat penyiksaan Israel. Kata-katanya juga tidak selaras saat dia kesulitan membentuk kalimat yang koheren.

Ia pun menggambarkan pengalamannya dalam tahanan Israel sebagai  sebuah 'mimpi buruk'. Di dalam ruang bawah tanah sel  Israel, dia menghadapi beragam pelanggaran dan tindakan penyiksaan sebelum akhirnya dibebaskan pada Kamis (20/6/2024).

Badr mengaku diculik sekitar sebulan yang lalu di Khan Younis di Gaza selatan.“Mereka [tentara Israel] memukuli tangan dan kaki saya,” kata Dahlan dikutip dari TRT World melansir laman Anadolu. "Mereka akan memotong kaki saya."

Dia mengatakan dia tidak mengetahui keberadaan keluarganya dan mendengar dari orang lain bahwa Khan Younis dihancurkan dalam invasi Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement