REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Inisiatif Utsman bin Affan mengkodifikasi Alquran memunculkan tuduhan beragam, terutama dari kalangan Syiah. Hal ini dianggap sebagai gerakan pemalsuan Alquran. Benarkah demikian?
Pakar sejarah Prof Raghib as-Sirjani menjelaskan, proyek tersebut lebih besar dari menggali sumur Romawi, atau lebih utama dari menyiapkan pasukan perang, karena dampaknya terus bertahan hingga hari kiamat kelak.
BACA JUGA: Disebut Polisi Imingi Saksi Pembunuhan Vina, Pengacara Saka Ungkap Fakta Sebenarnya
Para sahabat pun, menurut Prof Raghib, sepakat dengan langkah Utsman tersebut. Meski Abdullah bin Masud pernah mundur, tetapi akhirnya sepakat dengan pendapat Utsman dan segenap sahabat.