Jumat 21 Jun 2024 19:10 WIB

Tragedi Kematian 530 Jamaah Haji, Mesir Bentuk Tim Investigasi Cari Penyebab

Mayoritas dari mereka yang meninggal tidak terdaftar secara resmi.

Sejumlah bus yang membawa jamaah haji Indonesia melintas menuju Makkah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Jamaah Indonesia yang mengambil nafar awal mulai didorong dari Mina menuju hotel di Makkah hingga sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau 18 Juni 2024, sementara yang mengambil nafar tsani akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah atau 19 Juni 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sejumlah bus yang membawa jamaah haji Indonesia melintas menuju Makkah di Mina, Makkah, Arab Saudi, Selasa (18/6/2024). Jamaah Indonesia yang mengambil nafar awal mulai didorong dari Mina menuju hotel di Makkah hingga sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau 18 Juni 2024, sementara yang mengambil nafar tsani akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah atau 19 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir membentuk tim investigasi pada Kamis (20/6/2024) untuk menyelidiki kematian jamaah haji Mesir di Makkah selama cuaca panas ekstrem. Sumber medis dan keamanan mengatakan setidaknya 530 jamaah haji Mesir meninggal dan 31 orang hilang.

Dilansir di The New Arab, Jumat (21/6/2024), dalam beberapa hari terakhir, ratusan orang dari berbagai negara wafat dalam kondisi yang buruk saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Suhu terkadang melebihi 51 derajat Celsius.

Baca Juga

BACA JUGA: Arab Saudi Prediksi 2025 Jadi Haji Terakhir di Musim Panas

Sumber medis, yang merupakan anggota delegasi resmi haji Mesir, mengatakan mayoritas dari mereka yang meninggal tidak terdaftar secara resmi. Ini berarti mereka tidak dapat mengakses tenda.

Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan pembentukan unit krisis atas perintah Presiden Abdel Fattah al-Sisi, kabinet Mesir mengatakan 28 kematian telah dikonfirmasi dari 50.752 jamaah haji Mesir yang terdaftar secara resmi.

Laporan tersebut tidak memberikan jumlah korban yang tidak terdaftar. Mesir sedang mengupayakan inventarisasi akurat mengenai jumlah korban wafat dan hilang. Mesir sedang berkoordinasi dengan Arab Saudi untuk mengatur pemindahan jenazah.

Perusahaan yang memfasilitasi perjalanan bagi jamaah haji yang tidak terdaftar akan diselidiki dan dikenakan sanksi. Seorang saksi Reuters mengatakan selama ziarah, ribuan jamaah berbaring di jalanan, terkena sinar matahari dalam pendakian Gunung Arafah, salah satu ritual integral dalam perjalanan haji.

Jenazah jamaah yang meninggal kemudian ditutup dengan kain ihram sampai kendaraan medis tiba. Puncak ibadah haji yang dimulai Jumat lalu diikuti 1,8 juta jamaah dari seluruh dunia.

Para ilmuwan iklim mengatakan kenaikan suhu menimbulkan ancaman yang semakin besar terhadap peristiwa tersebut, meskipun kematian akibat panas selama ibadah haji bukanlah hal baru dan telah tercatat sejak tahun 1400-an.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement