REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU---Tabungan siswa dari puluhan sekolah di Kabupaten Indramayu hingga memasuki akhir tahun ajaran sekolah 2023/2024, belum bisa dicairkan. Nominal tabungan itu mencapai miliaran rupiah.
Uang tersebut sebelumnya ditabungkan oleh siswa ke Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Jasa Indramayu, melalui sekolah masing-masing. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, Caridin mengatakan, pihaknya tak tinggal diam saat mengetahui hal tersebut. Dia mengungkapkan, pihaknya terus menghubungi bahkan mendatangi langsung pengelola koperasi.
‘’Kami tidak cukup sekali dua kali, dan akan terus berkelanjutan, baik lewat telepon maupun kami hadir langsung ke pengurus koperasi,’’ ujar Caridin, Jumat (21/6/2024).
Caridin menyebutkan, total semuanya ada sekitar 72 - 77 sekolah yang semula tabungan siswanya belum bisa dicairkan oleh pihak KSP Mitra Jasa. Namun dari hasil konfirmasi terbaru yang dilakukannya ke sekolah-sekolah, tinggal tersisa sekitar 30 sekolah lagi.
‘’Itu terdiri dari 29 SD (sekolah dasar) dan satu SMP (sekolah menengah pertama). Mudah-mudahan hari ini berkurang lagi,’’ kata Caridin.
Jumlah seluruh tabungan siswa yang semula mandeg itu sekitar Rp 19 miliar. Namun bukan hanya berasal dari sekolahan di lingkungan Disdikbud saja, ada juga sekolah dibawah kewenangan Kemenag. Namun saat ini, tersisa sekitar Rp 6 miliar lagi yang belum dibayarkan. ‘’Mungkin hari ini sudah berkurang lagi,’’ kata Caridin.
Caridin mengungkapkan, Disdikbud Kabupaten Indramayu pun terus mengawal penyelesaian permasalahan tersebut. Dia berharap, seluruh sisa tabungan yang belum terbayarkan bisa selesai seluruhnya pada akhir tahun ajaran ini atau 29 Juni 2024.
‘’Dan upaya ini kami terus tindaklanjuti, tidak tinggal diam. Besok kami akan melihat progres dan perkembangan penyelesaian koperasi kepada sekolah-sekolah yang menabung di koperasi tersebut,’’ kata Caridin.
Caridin menambahkan, pihaknya pun sudah mengumpulkan kepala sekolah, yang sekolahnya mempunyai simpanan di KSP Mitra Jasa. ‘’Kami meminta kepada para kepala sekolah itu untuk bisa memberikan pemahaman kepada orang tua siswa agar sedikit bersabar karena sedang diupayakan oleh kami,’’ katanya.
Tak hanya itu, Caridin juga meminta kepada para kepala sekolah untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai pengalaman kedepan.
‘’Kami memberikan pemahaman kepada kepala sekolah agar kedepannya, ketika mau menabung, tolong harus memilih bank konvensional atau bank yang sudah dijamin oleh LPS. Sehingga ketika ada permasalahan seperti ini, bisa diselesaikan dengan aman,’’ tegas Caridin.