Jumat 21 Jun 2024 23:28 WIB

90 Persen Konsumen Masih Lebih Pilih Hybrid Dibandingkan Mobil Listrik

Porsi permintaan pembiayaan mobil hybrid mencapai 90 persen, BEV hanya 10 persen.

Red: Gita Amanda
Chief Executive Officer ACC Hendry Christian Wong mengatakan, konsumen Indonesia masih menyukai mobil hybrid dibandingkan dengan BEV.
Foto: Dok istimewa
Chief Executive Officer ACC Hendry Christian Wong mengatakan, konsumen Indonesia masih menyukai mobil hybrid dibandingkan dengan BEV.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meskipun tren global mengarah pada kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), di Indonesia konsumen masih lebih memilih mobil hybrid. Alasan utamanya adalah harga Battery Electric Vehicle (BEV) yang masih tergolong tinggi dan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam memilih kapasitas mobil.

Chief Executive Officer ACC Hendry Christian Wong mengatakan, konsumen Indonesia masih menyukai mobil dengan tujuh tempat duduk atau seven seater. Untuk itu mobil hybrid masih menjadi pilihan menarik. Kata Hendry, pembiayaan ACC untuk BEV memang tersedia, namun umumnya konsumen yang membeli mobil hybrid atau BEV merupakan second buyer. Mereka membeli BEV sebagai mobil kedua untuk mendapatkan keuntungan seperti bebas ganjil-genap.

Baca Juga

"Pembeli BEV itu bukan first buyer biasanya, mereka sudah punya mobil sebelumnya, tapi ingin punya mobil lagi atau biar bisa bebas ganjil genap," ujar Hendry saat ditemui di acara Media Workshop Astra Financial, pada Jumat (21/6/2024) di Bandung, Jawa Barat.

Hendry mengatakan permintaan pasar sejauh ini masih didominasi oleh mobil hybrid dibandingkan BEV, dengan porsi mencapai 90 persen, sedangkan BEV hanya 10 persen. Namun, Hendry menegaskan, ACC sebagai perusahaan pembiayaan kendaraan roda empat, tetap menyajikan layanan pembiayaan mobil Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV).