Sabtu 22 Jun 2024 19:14 WIB

Tren Rupiah Melemah, Dirut Garuda: Harus Kerja Lebih Keras

Tarif batas atas terakhir direvisi saat rupiah di level Rp 13.000 per dolar AS.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata uang rupiah terus menunjukkan tren pemelahan. Sejumlah pihak diminta bereaksi agar hal itu tidak membawa efek negatif bagi perekonomian Indonesia.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra menyebut, keadaan demikian selalu menjadi kondisi yang menantang. Pihaknya pun sudah terbiasa menghadapi kenaikan dolar AS yang diikuti pelemahan rupiah.

Baca: Dubes Denmark Kunjungi Galangan PT PAL Indonesia

"Tapi kita udah bertahun-tahun kan mengelola itu dengan baik. Terus selesai," kata Irfan saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024) petang WIB.