Ahad 23 Jun 2024 04:42 WIB

Doa Habib Ali agar tak Disibukkan Dunia

Habib Ali al-Habsyi, penggubah kitab Simtudduror mengajarkan doa berikut.

ILUSTRASI Doa Habib Ali Agar tak Disibukkan Dunia. Foto - Seorang pria berdoa untuk Palestina di Masjid Pusat Lisbon, Portugal, Jumat, 13 Oktober 2023.
Foto: AP Photo/Armando Franca
ILUSTRASI Doa Habib Ali Agar tak Disibukkan Dunia. Foto - Seorang pria berdoa untuk Palestina di Masjid Pusat Lisbon, Portugal, Jumat, 13 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib Ali al-Habsyi merupakan seorang ulama keturunan Rasulullah SAW. Salah satu metode penyampaian syiar Islam yang dilakukannya adalah menggerakkan tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW. Ia mengajak orang-orang untuk semakin meningkatkan cinta kepada al-Musthafa shalallahu 'alaihi wasallam.

Salah satu karyanya adalah Simtudduror fii Akhbar Maulid Khairil Basyar min Akhlaqi wa Aushaafi wa Siyar. Kitab ini disebut sebagai Simtudduror atau Maulid Habsyi. Isinya merupakan gubahan syair-syair yang kerap dibacakan kala perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Habib Ali al-Habsyi mengajarkan bahwa gemerlap kehidupan duniawi sering melalaikan manusia dari tujuan yang sejati, yakni meraih ridha Allah SWT. Bahkan, orang-orang yang tidak pernah puas akan kesenangan duniawi beranggapan bahwa setiap detik waktu hanya digunakan untuk mengejar kekayaan, kenaikan pangkat dan jabatan, serta meningkatkan popularitas.  

Bila tidak hati-hati, mereka bisa meremehkan ibadah-ibadah, seperti shalat, menghadiri majelis ilmu, berzikir, beri'tikaf, bersilaturahmi, bersedekah dan lainnya. Sungguh merugi orang-orang ini bila mereka kemudian wafat tanpa membawa iman dan bekal ketakwaan.

وَ مَا الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهۡوٌ‌ ؕ وَلَـلدَّارُ الۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لِّـلَّذِيۡنَ يَتَّقُوۡنَ‌ؕ اَفَلَا تَعۡقِلُوۡنَ

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (QS al-An'am: 32).

Habib Ali al-Habsyi mengajarkan sebuah doa agar diri tidak terlalu disibukkan dengan urusan duniawi. Redaksinya dinukil dari buku Biografi Habib Ali Al Habsyi Muallif Simtud Durar, yang disusun Habib Husein Anis Al Habsyi dan diterbitkan Pustaka Zawiyah. Berikut doanya.

اَللَّهُمَّ أَفْرِدْنَا لِمَا خَلَقْتَنَا لَهُ، وَلَا تُشْغِلْنَا بِمَا تَكَفَّلْتَ لَنَا بِهِ، وَلَا تَحْرِمْنَا وَنَحنُ نَسْأَلُكَ، وَلَا تُعَذِّبْنَا وَنَحنُ نَسْتَغْفِرُكَ

Allahumma afridnaa limaa kholaqtana lahu, wa laa tusyghilnaa bimaa takaffalta lanaa bihi, wa laa tahrimnaa wa nahnu nasaluka, wa laa tu'adzibnaa wa nahnu nastaghfiruka

Artinya, "Ya Allah fungsikanlah kami sebagaimana tujuan-Mu ketika kau menciptakan kami, jangan sibukan kami dalam apa yang telah Kau jaminkan untuk kami, jangan Kau tolak apa yang kami minta, dan jangan Kau siksa apa yang telah kami mohon pengampunannya."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement