Oleh: Ustaz Dr Amir Faishol Fath*)
Perjalanan dakwah Nabi Luth penuh dengan tantangan. Tidak saja karena kaumnya mengingkari risalah yang dibawanya, tetapi lebih dari itu, mereka mengidap penyakit yang kini dikenal dengan istilah lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Boleh jadi sebagian orang tidak mengakui bahwa ini penyakit, tetapi secara fitrah manusia, tidak bisa dipungkiri bahwa LGBT telah menjadi fenomena yang sering diperdebatkan. Bahwa di sana-sini kita mendengar pembelaan terhadap mereka untuk diakui eksistentesinya, tetapi munculnya kekhawatiran atas merajalelanya perilaku tersebut di tengah masyarakat pun juga tak terhindarkan.
Sebab, bagimanapun sunnatullah yang Allah tetapkan di alam ini mengharuskan manusia menikah dengan lawan jenis agar terjadi keberlanjutan hidup (istimrariyatul hayaati). Tetapi dengan munculnya fenomena LGBT bisa dipastikan tujuan mulia tersebut akan tersendat.